Musim Libur Lebaran, Museum Tanjungpandan Dikunjungi 8.000 Orang

Musim Libur Lebaran, Museum Tanjungpandan Dikunjungi 8.000 Orang

BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Selama musim libur lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah UPT Museum Tanjungpandan, Kabupaten Belitung dikunjungi 8.000 orang. Itu berdasarkan karcis tandas masuk yang terjual. "Alhamdulillah jam 9 pagi tadi, target kita tercapai 8.000 pengunjung. Jadi tinggal pendapatannya tinggal ditotal, 8.000 dikali Rp5 ribu sama dengan Rp40 juta. Itu sudah pasti masuk kas daerah," kata Plt Kepala UPT Museum Tanjungpandan Julias kepada Belitong Ekspres, Minggu (8/5) kemarin. Menurut Julias, pihaknya memang menargetkan jumlah pengunjung dan harga tiket masuk museum sebesar Rp 5 ribu per orang. Dan itu mulai berlaku pada hari kedua lebaran atau tanggal 3 Maret 2022. Namun setelah target pengunjung museum di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Belitung tercapai, tarif masuk kembali menjadi Rp 3 ribu per orang. "Pengunjung yang datang rata-rata wisatawan lokal semua atau masyarakat Belitung," jelasnya. Sementara itu, Esprency salah satu pengunjung Museum Tanjungpandan mengatakan Museum Tanjungpandan menjadi tempat yang selalu dikunjunginya ketika momen lebaran tiba. Ia sengaja memboyong keluarga untuk melihat-lihat satwa sekaligus mengenalkan benda-benda bersejarah yang ada di Museum Tanjungpandan. "Lebaran itu terasa belum lengkap kalau belum ke Museum Tanjungpandan. Sebab dari kecil dulu saya selalu rutin ke museum kalau lebaran," ujarnya. Senada, Dewi pengunjung asal Sijuk mengatakan, libur lebaran belum lengkap apabila tidak mengunjungi Museum. "Hari ini terakhir libur. Dan besok sudah kuliah. Sehingga saya berkunjung ke Museum hari ini," ungkapnya. Di sisi lain, Syahbandi menyebutkan, di momen Idul Fitri memang banyak pengunjung yang ke Museum milik Pemkab Belitung. Sebab, merupakan salah satu pilihan wisata alternatif yang terletak di tengah Kota Tanjungpandan. Ia menyarankan, ke depan pihak museum bisa menghadirkan seorang petugas yang paham akan benda-benda bersejarah di setiap sudut ruangan. "Supaya pengunjung yang datang ke museum bukan hanya untuk berlibur tetapi sekalian wisata plus edukasi sejarah," pesannya. Selain itu, kata Syahbandi, pemerintah juga perlu menambah koleksi jenis fauna, walaupun sedikit sulit dilakukan, mengingat ketatnya peraturan yang ada saat ini. "Sehingga setiap tahun ada fauna baru, yang bisa menjadi daya bagi pengunjung, meski itu cukup sulit untuk dilakukan," pungkasnya. (dod)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: