PTKI Medan Komit Siapkan SDM Handal Bidang Industri di Beltim

PTKI Medan Komit Siapkan SDM Handal Bidang Industri di Beltim

belitongekspres.co.id, DENDANG - Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan di bawah naungan Kementerian Perindustrian RI berkomitmen menyiapkan SDM bidang industri yang kompeten dan siap pakai di Kabupaten Beltim. Hal ini dikatakan Direktur PTKI Medan, Poltak Evencus Hutajulu seusai pembukaan pendidikan vokasi D1 yang ditandai dengan MoU antara PTKI bersama PT SMM Jangkang (ANJ Grup), Senin (6/9). "Hari ini kita telah menandatangani MoU antara Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) dengan PT SMM yang juga diketahui oleh Pemda Beltim. Jadi program ini diinisiasi secara bersama oleh kami yang juga di bawah Kementerian Perindustrian," ungkap Hutajulu. Dikatakan Hutajulu, sebagaimana harapan pihak Kementerian, mereka pun berupaya menyiapkan SDM industri yang kompeten dan siap pakai. "Pak Kepala Badan (BKPSDMI) juga menyampaikan begitu. Kementerian Perindustrian punya bargaining untuk mengisi melalui unit pendidikannya. Seperti yang dikembangkan dan didesain PTKI terutama yang dibutuhkan pasar industri," jelasnya. Tak hanya sekedar mendidik SDM, PTKI juga sepakat melakukan monitoring selama 3 tahun kedepan sampai lulusan benar-benar bekerja di industri. Sebagaimana poin kesepakatan MoU yang disetujui pihak Kementerian Perindustrian. "Supaya terjalin link and mach, itu kenapa lulusan ini nanti langsung bekerja di dunia industri. Ini kontribusi nyata Kementerian Perindustrian dalam mendorong harus menyiapkan SDM industri sejak tahun 2020," kata Hutajulu. Kebutuhan SDM industri bidang perkebunan kelapa sawit, sebagaimana pernyataan GM PT SMM Jangkang Juli Wankara Purba, setidaknya dibutuhkan 60 hingga 90 orang tenaga kerja untuk setiap PKS. Kebutuhan ini akan bertambah ketika ada tenaga kerja yang pensiun atau penempatan di perusahaan lainnya. "Ada 6 PKS (pabrik) di pulau Belitung ini. Kita harapkan dengan mengundang Direktur Perusahaan (lainnya) mereka bisa menerima tenaga kerja ini," ujarnya. Menurut Wankara, setiap peserta pendidikan vokasi nantinya akan mendapatkan sertifikasi sesuai kebutuhan industri perkebunan kelapa sawit. Nantinya mereka yang lulus bisa bekerja dimanapun dengan modal sertifikasi yang dimiliki. "Saat ini baru satu vokasi yang mengeluarkan tenaga kerja siap pakai karena kita tahu sertifikasi cukup mahal. Jadi biasanya kita rekrut, kita training dan sertifikasi keluar. Dengan ini tentu mereka siap pakai lengkap dengan sertifikasinya," terangnya. Ikut dimintai komentarnya, Anggota DPRD Beltim yang juga Ketua Komisi III DPRD Beltim Jafri menyambut baik. Ia juga mendorong kerjasama dalam rangka menghasilkan SDM perlu dilakukan terus menerus. "Saya sudah sampaikan supaya mendukung ini. Program ini jangan hanya tahun ini saja. Harus ada kelanjutannya, D2 atau D3. DPRD siap menganggarkan maupun dukungan lainnya kita siap," singkat Jafri seraya mendorong keaktifan Pemda berkomunikasi dengan Menteri Perindustrian yang juga politisi Partai Golkar. (msi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: