6 Ide Jualan Pentol Kekinian 2025, Modal Kecil Untung Besar!
Pentol Tusuk Keliling: Bisnis Legendaris yang Tak Pernah Mati Peminat--(YouTube/Dapur irez)
TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Pentol menjadi satu produk makanan yang tidak pernah kehilangan penggemar di tengah ketatnya persaingan bisnis kuliner tahun 2025 ini.
Jajanan berbasis bakso aci ini terus berkembang menjadi tren yang tidak hanya laris, tetapi juga membuka peluang usaha dengan modal terjangkau dan margin keuntungan yang menarik.
Dalam beberapa tahun terakhir, pentol bahkan berevolusi menjadi makanan kekinian yang digemari berbagai segmen konsumen, dari anak-anak, remaja, pekerja kantoran, hingga keluarga.
Kini, pentol bukan lagi sekadar jajanan kaki lima di depan sekolah. Berkat inovasi rasa, kemasan, konsep pemasaran, serta strategi penjualan yang semakin kreatif, bisnis pentol bisa memberikan balik modal sangat cepat.
Bahkan dalam hitungan minggu bagi pelaku usaha yang mampu memenuhi permintaan tinggi di lokasi strategis. Artikel lengkap ini mengulas tujuh ide jualan pentol kekinian yang terbukti menguntungkan pada 2025.
BACA JUGA:Cara Dapat Saldo DANA Gratis Rp275.000 dari Aplikasi Penghasil Uang 2025, Klaim Sekarang!
Setiap konsep dibahas secara mendalam, mulai dari modal, target pasar, potensi keuntungan, peluang ekspansi, hingga strategi bertahan di tengah kompetisi usaha kuliner. Dengan panduan komprehensif ini, Anda bisa menentukan konsep yang paling sesuai sebelum memulai bisnis.
Berikut ulasan lengkapnya, sebagaimana Belitong Ekspres himpun dari berbagai sumber pada Jumat (21/11/2025).
1. Pentol Tusuk Keliling: Bisnis Legendaris yang Tak Pernah Mati Peminat
Bisnis pentol tusuk keliling bisa dibilang sebagai konsep paling klasik sekaligus paling mudah dijalankan. Kendati sederhana, model usaha ini terbukti bertahan dari masa ke masa karena karakteristiknya yang fleksibel dan mobilitas tinggi. Pedagang bisa berpindah-pindah lokasi—mulai dari depan sekolah, pusat keramaian, area perkantoran, kampus, hingga acara-acara komunitas.
Keunggulan terbesar dari bisnis ini adalah modal awalnya relatif rendah, berkisar Rp 2 juta hingga Rp 5 juta, tergantung jenis gerobak dan perlengkapan masak yang dibutuhkan. Bahkan, beberapa paket kemitraan menyediakan modal mulai Rp 2 juta untuk konsep usaha minimalis.
Dengan harga jual Rp 500 – Rp 2.000 per tusuk dan target penjualan 150–300 tusuk per hari, omzet kotor harian bisa mencapai Rp 300.000 – Rp 600.000. Setelah dikurangi HPP dan biaya harian, pedagang biasanya mengantongi laba Rp 150.000 hingga Rp 450.000 per hari.
BACA JUGA:Pinjaman KUR BRI Rp100 Juta untuk UMKM November 2025, Ini Syarat, Simulasi Angsuran & Cara Pengajuan
Tidak heran bila banyak pedagang mengaku bisa balik modal hanya dalam 1 hingga 3 bulan. Bahkan, apabila lokasi sangat strategis dan penjualan tinggi, beberapa penjual bisa balik modal dalam hitungan minggu. Bisnis ini cocok untuk pemula yang ingin langsung terjun ke dunia usaha kuliner dengan risiko rendah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: