Tekan Stunting, BKKBN Babel Gelar Workshop Implementasi Aplikasi Elsimil

Tekan Stunting, BKKBN Babel Gelar Workshop Implementasi Aplikasi Elsimil

BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - BKKBN Provinsi Kepulaun Bangka Belitung (Babel) menggelar Workshop implementasi aplikasi Elsimil, skrining dan pendampingan calon pengantin, Selasa (7/6) di Oasis Hotel Manggar. Workshop dimaksudkan untuk menekan angka stunting sebagai dampak pernikahan yang tidak dipersiapkan. Aplikasi Elsimil merupakan singkatan dari Elektronik Siap Nikah dan Hamil yang melakukan pendataan terhadap pasangan menikah. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Babel Fazar Supriadi mengatakan, tugas BKKBN Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam penurunan angka stunting sebagai Sekretaris dan perpanjangan tangan dari BKKBN Pusat selaku Ketua Pelaksana penurunan angka stunting nasional. "Di sini kegiatan ini memang semuanya lintas sektor. Bukan hanya Kesehatan, Pertanian, PU dan Kemenag tapi seluruhnya harus berperan dalam penurunan stunting. Sekarang penanganannya dimulai dari hulu sampai hilir," ujar Fazar Supriadi kepada Belitong Ekspres. Menurut Fazar, selama ini penanganan stunting hanya dilakukan di hilir sementara hulu kurang diperhatikan. Namun, penanganan stunting yang dilakukan pada hulu dan hilir diharapkan mampu menurunkan angka stunting sebagaimana target tahun 2024. "Kita di Babel sekarang cuman 18,6 persen jadi penurunannya tidak banyak. Tapi kita ada target Run Pasti dengan target penurunan stunting harus 10,38 persen sehingga menurunkan angka stunting secara nasional," tandasnya. Kakanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Babel Tumiran Ganefo membenarkan jika salah satu instansi yang dilibatkan dalam penurunan angka stunting adalah Kementerian Agama. Karenanya, program penurunan angka stunting tidak lepas dari peran Kementerian Agama walaupun tugas pokok dan fungsi dominan tetap menjadi beban BKKBN. "Di dalam persoalan stunting tidak hanya persoalan logika medis tapi menggunakan juga logika agama. Oleh karena itu memang dari segi itu untuk menyadarkan masyarakat kita terhadap bagaimana mengatasi angka stunting juga menggunakan pendekatan agama," jelas Tumiran. Ia mengatakan, melalui program Secatin misalnya, Kemenag sudah mempersiapkan pernikahan pasangan agar juga menghasilkan generasi sehat. Memberikan pemahaman dan penjelasan tentang kondisi ideal perkawinan sampai menjadi pengantin dan berumah tangga. "Kepala KUA, penyuluh agama termasuk da'i bina umat semua berupaya agar program pemerintah yang menjadi prioritas bisa diselesaikan dengan baik dan sesuai target. Salah satunya penurunan angka stunting," kata Tumiran. (msi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: