Yuspian: Era Digitalisasi Jadi Tantangan Birokrasi ASN
BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Era digitalisasi menjadi tantangan birokrasi aparatur sipil negara (ASN) saat ini. Dalam beberapa tahun terakhir, birokrasi sudah mulai berproses bussines sejak perencanaan, keuangan hingga kepegawaian. "Tentunya saat ini juga beberapa hal yang dimaksud tadi (digitalisasi ASN) sudah dilakukan. Misalnya dalam perencanaan kita sudah menggunakan e planning, di bidang keuangan sudah menggunakan ESPD," ujar Kepala BKPSDM Beltim, Yuspian usai upacara HUT Korpri ke-50, Senin (29/11). Yuspian mengatakan, dimulai tahun 2022, digitalisasi juga diaplikasikan kedalam penilaian kinerja melalui e-kinerja dan e-absensi. "Kita berharap semua proses business yang ada di birokrasi itu akan kearah digital semua dan kita akan paperless. Tetapi pelaksanaannya bertahap karena ini menyangkut seluruh proses business yang terintegrasi baik ditingkat Kabupaten, Provinsi sampai pusat," jelasnya. Menurutnya, digitalisasi di kalangan birokrat memang belum seluruhnya berjalan. Sebab, diperlukan regulasi agar pelaksanaan digitalisasi menjadi sah secara hukum. "Ada yang sudah full digital, ada yang masih semi digital karena itu masih berkaitan dengan keabsahan sebuah proses berdasarkan regulasi. Seperti tandatangan digital sama dengan manual maka itu akan dapat kita lakukan untuk seluruh proses business. Tapi harus ada regulasi terlebih dahulu agar legal di secara prosedur yang berlaku di masing-masing bidang," ungkap Yuspian. Ia menambahkan, upaya penyiapan kearah digitalisasi juga dimulai melalui rekrutmen SDM melalui CPNS yang sesuai perencanaan. Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, BKPSDM sudah memunculkan formasi pranata komputer agar siap membantu kearah digitalisasi. "Bahkan mereka (pranata komputer) diberikan tes tambahan dan hasilnya jauh lebih siap membantu pengembangan aplikasi atau IT kedepan," tukasnya. (msi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: