DITLAPTIK BKKBN Laksanakan Temu Kerja Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2022 di Belitung
Pemukulan hadra sebagai tanda dibuka kegiatan Temu Kerja Regional Pengelolaan Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2022--
BELITONGEKSPRES.CO.ID, SIJUK - Direktorat Pelaporan dan Statistik (DITLAPTIK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) laksanakan Temu Kerja Regional Pengelolaan Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2022 di Kabupaten Belitung.
Kegiatan yang dibuka langsung secara virtual oleh kepala BKKBN RI dr Hasto Wardoyo mulai dilaksanakan Selasa (26/7) hingga Jumat (29/7) mendatang, bertempat di Hotel Santika, Kecamatan Sijuk.
Turut hadir pada acara pembukaan Deputi APDIN BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso, PJ Gubernur Babel diwakili Asisten Bidang Administrasi Umum Sekda Babel Yunan Helmi, Kepala BKKBN Provinsi Babel Fazar Supriadi Santosa serta Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie.
Direktur DITLAPTIK BKKBN Lina Widyastuti mengatakan, kegiatan itu untuk memantapkan komitmen, menyamakan persepsi dan meningkatkan kompetensi khususnya dalam upaya pencapaian kualitas data dan informasi bangga kencana melalui sistem informasi keluarga dan pemutakhiran PK 22 yang merupakan salah satu kegiatan prioritas BKKBN.
BACA JUGA:Era Susanto Ajak Pemuda Kabupaten Bateng Sadar dan Melek Politik
"Jadi pemutakhiran pendataan keluarga tahun 2022 salah satu kegiatan prioritas BKKBN, dan sangat penting dilakukan," kata Lina Widyastuti kepada Belitong Ekspres usai pembukaan acara.
Menurut Lina, peserta kegiatan temu kerja itu yakni kepala perwakilan 15 provinsi di Indonesia, wali data kabupaten dan kota serta pengelolah data dan informasi program bangga kencana pada provinsi dan OPD KB di Kabupaten atau Kota.
"Nah bagaimana pumutakhirannya, tentunya dari aspek itu, pemutakhiran dalam pendataan keluarga ini adalah bagaiman kita memutakhirkan data hasil pendataan keluarga, karena adanya dinamika kependudukan dan sosial ekonomi yang terjadi," jelasnya.
BACA JUGA:Komnas HAM Ungkap Kronologis Kematian Brigadir J, Ada Tawa Singkat Sebelum Tewas
Sebab kata dia, data di tahun 2021 tentunya ada perubahan di tahun 2022, maka harus dilakukan pembaharuan data, melengkapi data-data yang belum terdata dengan lengkap serta mencatat mutasi keluarga.
"Pastinya ada data keluarga baru, data keluarga berpindah, itu ruang lingkup pemutakhiran PK 22, termasuk mekanisme di dalamnya," bebernya.
Lina menerangkan, pasca pertemuan itu pada minggu ke 3 Agustus mereka akan langsung melakukan pemutakhiran data untuk lokasi prioritas terlebih dahulu dan selanjutnya secara serentak di bulan September.
BACA JUGA:Komnas HAM Ungkap Kronologis Kematian Brigadir J, Ada Tawa Singkat Sebelum Tewas
"Jadi kita pada tahun 2021 sudah mengumpulkan dalam basis BKKBN sejumlah 68,400 juta keluarga di seluruh Indonesia, data itu selain mengukur kinerja program BKKBN juga dilakukan pemetaan keluarga yang beresiko stunting," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: