Giliran Ratusan Penambang Bangka Tuntut Pj Gubernur Babel, Pertanyakan Mana WPR?
Pj Gubernur Ridwan Djamaluddin saat menjelaskan beberapa persoalan tata pertimahan sesuai regulasinya, hingga jalan keluar guna mengakomodir keinginan penambang--
BELITONGEKSPRES.CO.ID, PANGKALPINANG - Setelah di Belitung Timur, kini giliran masyarakat penambang di Pulau Bangka menuntut dan mempertanyakan realisasi Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR).
Pasalnya, WPR yang 'dijanjikan' Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Babel, Ridwan Djamaluddin beberapa bulan lalu belum ada kejelasan. Faktanya hingga saat ini masih isapan jempol belaka.
Senin kemarin (26/9), ratusan rakyat penambang dari berbagai daerah Pulau Bangka, tumpah ruah di halaman Kantor Gubernur Bangka Belitung (Babel). Intinya para penambang mempertanyakan soal WPR.
Untuk diketahui, gerakan serupa juga sebelumnya pernah dilakukan rakyat penambang di Belitung Timur (Beltim). Intinya sama, pertanyakan mana WPR?
BACA JUGA:Beliadi Ikut Soroti Aksi Damai Penambang Beltim, Masyarakat Butuh Kejelasan Lokasi WPR
BACA JUGA:Erwin Desak Pemprov Babel Segera Tindaklanjuti Usulan WPR Beltim Seluas 911 Hektar
Kehadiran para penambang kali ini, untuk menunggu hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara perwakilan penambang dengan Pj Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda).
Sejatinya niat penambang ini untuk menggelar aksi. Namun keinginan tersebut berhasil diredam lewat komunikasi yang dilakukan oleh Ketua DPRD Babel, H Herman Suhadi.
Hal itu guna menjaga kondusifitas di daerah Herman memfasilitasi penambang untuk menyampaikan aspirasinya langsung ke Pj Gubernur Babel.
Tampak hadir juga mendampingi Pj Gubernur yang juga Dirjen Minerba Kementerian ESDM pada RDP ini, Kapolda Babel Irjen Pol Yan Sultra, Danrem 045/Garuda Jaya Brigjen TNI Ujang Darwis, Kepala BIN Babel, Wakil Kajati Babel dan Danlanal Babel.
BACA JUGA:Tanggapi Desakan Penambang Beltim, Pemprov Babel Tetap Usulkan WPR, Perlu Rekomendasi Bupati
BACA JUGA:Ribuan Penambang Beltim yang Menuntut WPR Kecewa, Bupati Tidak Dapat Ditemui, Ini Alasannya
Mengetahui banyaknya penambang yang hadir, Ridwan tampak terenyuh. Bak memahami keresahan para penambang ini, dia bahkan menyempati untuk langsung menyapa dan menyalami rakyat penambang.
Di hadapan masyarakat penambang dan di bawah teriknya matahari, Ridwan menerangkan beberapa persoalan. Mulai tentang tata pertimahan sesuai regulasinya, hingga jalan keluar guna mengakomodir keinginan masyarakat penambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: