Kapal Tenggelam, 10 Nelayan Tangerang Banten Selamat Tiba di Pelabuhan Tanjungpandan

Kapal Tenggelam, 10 Nelayan Tangerang Banten Selamat Tiba di Pelabuhan Tanjungpandan

Setiba di Pelabuhan Pelindo Tanjungpandan, rombongan nelayan asal Tangerang Banten langsung dievakuasi oleh sejumlah instansi terkait, Kamis (5/1/2023) siang --

BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Cuaca buruk gelombang besar disertai angin kencang di perairan Jawa membuat sejumlah kapal nelayan tenggelam. 

Kali ini cuaca buruk gelombang besar menenggelamkan kapal nelayan Mekar Jaya A GT 15 asal Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Beruntung 10 nelayan di Kapal Mekar Jaya A GT 15 asal Tangerang Banten itu, berhasil selamat dan dievakuasi ke Pelabuhan Pelindo Tanjungpandan, Belitung.

10 orang nelayan asal Tangerang, Banten berhasil selamat, setelah kapalnya tenggelam di laut jawa Kepulauan Seribu Jakarta, beberapa hari lalu.

BACA JUGA:Kapal TB Muara Sejati Tenggelam di Perairan Karimata, 4 ABK Terdampar di Tanjung Binga

BACA JUGA:111 Pejabat Beltim Dilantik, Bupati Ingatkan Jabatan Itu Amanah

Mereka diselamatkan oleh kru Kapal Bandar Bestari 05 saat hendak berlayar ke Tanjungpandan, Belitung. Saat ini, ke 10 nelayan sudah tiba di Pelabuhan Pelindo Tanjungpandan, Kamis (5/1/2023) siang.

Ke 10 nelayan asal Tangerang Banten yang selamat adalah Sarda, Yusup, Saifuddin, Nahrawi, Kardi, Daud, Raul, Supandi, Durmin dan Rohmat.

Sarda selaku Kapten Kapal mengatakan, saat itu dia bersama rekan berlayar untuk mencari ikan dari Pelabuhan Rawa Saban, Tangerang, Selasa (3/1).

BACA JUGA:Antisipasi Aksi Jambret, LKBH Belitung: Pemda Harus Tambah Lampu Penerangan

BACA JUGA:Minat Baca di Belitung Terus Meningkat, Kunjungan ke Perpustakaan Daerah Naik

"Waktu itu, kita memutuskan melaut karena kondisi cuaca cukup bagus," kata Sarda Kepada Belitong Ekspres di Pelabuhan Pelindo Tanjungpandan.

Setelah di lokasi kejadian, Rabu (4/1) dini hari, tiba-tiba kondisi cuaca buruk, sehingga mesin kapal kemasukan air. Hal itu yang menyebabkan mesin kapal menjadi mati.

"Lalu kapal oleng. Setelah itu, para nelayan langsung meloncat. Dan berpegangan ke tiang kapal," ungkap Sarda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: