PSSI Mendapat Dukungan Kapolri Perkuat Satgas Antimafia Bola
Ketum PSSI Erick Thohir dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berusaha memberantas mafia sepak bola-(Dery Ridwansah/JawaPos.com )-
JAKARTA, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Ketua Umum PSSI periode 2023–2027 Erick Thohir mendapat dukungan Kapolri untuk memperkuat Satgas Antimafia Bola.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan dukungan terhadap PSSI. Yakni dengan kembali membentuk Satgas Antimafia Bola. Satgas tersebut akan mengawal semua event PSSI, baik pertandingan Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3.
”Pada 2018– 2020 kami telah membentuk Satgas Antimafia Bola. Sekarang akan terus kami perkuat. Dengan demikian, program PSSI untuk mewujudkan sepak bola bersih dan berprestasi bisa terealisasi,” kata Kapolri dilansir dari Jawapos.com, Senin (20/2/2023).
Mantan Kapolda Banten itu mengungkapkan, Satgas Antimafia Bola sebelumnya telah sukses menuntaskan sejumlah kasus pengaturan skor.
BACA JUGA:Ribuan Warga Ikuti Jalan Sehat HUT ke-25 BUMN, Wali Kota Pangkalpinang Ucapkan Terima Kasih
Beberapa kasus mencolok, antara lain, terkait pertandingan Persibara Banjarnegara melawan Persekabpas Kabupaten Pasuruan.
Lalu kasus suap untuk meloloskan PS Mojokerto Putra ke Liga 1. Ada juga kasus match fixing antara Madura FC melawan PSS Sleman.
”Sepanjang 2018–2020 kurang lebih ada 18 kasus yang kami proses. Baik secara organisasi, manajemen, perangkat pertandingan, pemain, maupun perantara,” ungkapnya.
Ke depan, lanjut Sigit, sesuai dengan kebijakan ketua umum PSSI yang baru, pihaknya akan terus memperkuat satgas. Saat ini ada 15 satgas yang disebar di semua wilayah.
BACA JUGA:Lion Air Group Buka Pendidikan Gratis Pramugari dan Pramugara, Ini Syarat dan Jadwalnya
Polri akan menyesuaikan dengan apa yang menjadi program ketua umum PSSI. ”Intinya, kami siap mendukung pemberantasan match fixing,” tandas mantan Kadivpropam Polri itu.
Diketahui, sehari setelah mengumumkan rencana pembentukan komite ad hoc suporter, infrastruktur, dan Badan Tim Nasional Indonesia (BTN), menteri BUMN itu kini memberikan perhatian terhadap match fixing alias pengaturan skor.
Permasalahan pengaturan skor, kata Erick Thohir, sudah berlarut-larut dan menjadi benalu di sepak bola Indonesia.
”Sudah waktunya kita, PSSI, memberikan kartu merah kepada mafia bola,” tegas Erick di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: