Terungkap di Sidang Tipikor Masjid Asrama Haji Babel, Projek Manager Belum Pernah Bangun Masjid
Ilustrasi: Kasus Tipikor pembangunan masjid asrama haji transit Kemenag Babel 2020--Jawapos.com
PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Dugaan Tipikor Masjdi Asrama Haji Kemenag Bangka Belitung (Babel) dikerjakan oleh pihak subkontraktor, kian terbuka. Ternyata sang Projek Manager belum pernah bangun masjid, benarkah?
Kasus korupsi Masjid Asrama Haji milik Kemenag Babel tersebut makin terbuka seiring dengan perjalanan sidang di Pengadilan Negeri Tipikor Pangkalpinang.
Sidang Tipikor dengan 3 terdakwa, masing-masing Lasidi Pribadi (Konsultan), Nurrahmah Ahmad (Pemborong), dan Denny Sandra (PPK) membuka semua itu.
Pada sidang Selasa (28/2/2023) kembali mengungkap jika pihak kontraktor CV Andara Karya Abadi dalam proyek masjid haji tidak mempekerjakan karyawanya sendiri. Melainkan diduga orang di luar perusahaan.
BACA JUGA:Kasus Tipikor Masjid Asrama Haji Babel, Mantan Kakanwil Terima 'Honor' dan 'Cuci Tangan'
Adalah Hanum sebagai projek manager ternyata bukan termasuk ke dalam daftar personil perusahaan. Hanum hanya direkrut oleh Hasanudin Podang selaku penanggung jawab lapangan.
Sementara Hasanudin Podang notabenenya bukanlah karyawan CV Andara Karya Abadi, dengan Direktris Nurrahmah Ahmad itu. Melainkan sebatas pihak di luar perusahaan penerima kuasa dari pihak kontraktor semata.
Terungkap juga kalau antara Hanum dan Hasanudin Podang ternyata adalah teman saat kuliah dulu. Peran dari Hanum dalam proyek masjid Asrama Haji Kemenag Babel adalah selaku penyedia material.
Dalam kesaksian yang diberikan di muka sidang Hanum mengaku berlatar belakang arsitek. Menariknya lagi ternyata Harum sendiri belum pernah membangun masjid.
BACA JUGA:Tersangka Tipikor Masjid Asrama Haji Babel Mulai 'Bernyanyi', Tak Ingin Sendiri
“Baru kali pertama di Bangka ini saja,” akunya di muka sidang menjawab cecaran majelis hakim yang diketuai Irwan Munir.
Hanum mengaku selama ini beraktivitas di Jakarta. Selaku projek manager dia juga selaku penyedia material. “Saya bertugas mengecek RAB, kontrol lapangan dan zoom meeting,” ucapnya.
Lalu ditanya ketua majelis Irwan Munir, saudara kan di Jakarta berapa kali turun ke lokasi proyek. “Tiga kali yang mulia,’ jawabnya.
“Hanya 3 kali saja. Berarti saudara tidak memantau dengan baik proyeknya,” kata Irwan Munir bernada kesal. “Karena kondisi korona saat itu yang mulia,” dalih Hanum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: