Tak Ada Kebocoran, BSI Kembali Pastikan Data dan Dana Aman, Nasabah dapat Bertransaksi secara Aman

Tak Ada Kebocoran, BSI Kembali Pastikan Data dan Dana Aman, Nasabah dapat Bertransaksi secara Aman

Pelayanan nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI)-Ist-

BELITONGEKSPRES.CO.ID, JAKARTA - Menyusul isu serangan siber, PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk kembali memastikan bahwa data dan dana nasabah dalam kondisi aman.

Nasabah BSI diharapkan bisa tenang, jangan mudah percaya isu yang berkembang terkait kebocoran data akibat serangan siber. Kini nasabah dapat bertransaksi secara normal dan aman. 

Hal itu disampaikan oleh Corporate Secretary BSI Gunawan A Hartoyo terkait adanya isu kebocoran data nasabah dari pihak tak bertanggungjawab menyusul kendala yang sempat dialami BSI.

“Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi," kata Gunawan A Hartoyo dalam keterangan resmi yang diterima Belitong Ekspres, Selasa (16/5/2023).

BACA JUGA:Akhir Pekan Ini BSI Buka Operasional Layanan Nasabah di 434 Kantor Cabang, Cek Tanggalnya

BACA JUGA: BSI Pastikan Layanan Cabang, ATM dan Mobile Banking Sudah Kembali Normal

"Kami berharap nasabah tetap tenang karena kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami juga akan bekerjasama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,” sambungnya.

Kemudian BSI mengajak masyarakat dan para stakeholder untuk semakin sadar akan hadirnya potensi serangan siber yang dapat menimpa siapa saja.

BSI pun terus meningkatkan upaya pengamanan untuk memperkuat digitalisasi dan keamanan sistem perbankan dengan prioritas utama menjaga data dan dana nasabah.

BACA JUGA:Bakal Dihadiri Menparekraf, Pesona Belitung Beach Festival 2023 Siap Digelar

BACA JUGA:Tanpa KTP, Cara Pinjam Uang Dana Langsung Cair Rp5Juta, Gass!

Gunawan mengakui bahwa serangan siber merupakan ancaman di era digital, seiring dengan meningkatnya penggunaan IT pada proses bisnis. Serangan siber dapat terjadi di mana-mana dan bisa menyasar ke berbagai pihak.

“Ini merupakan keniscayaan dengan semakin banyaknya penggunaan IT pada bisnis. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai pelaku bisnis untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperbanyak kolaborasi dengan pemerintah, regulator, dan masyarakat umum, untuk mencegah kejahatan siber semakin berkembang,” paparnya.

Gunawan melanjutkan, BSI sendiri, setelah menerima informasi tentang kemungkinan adanya serangan, terus melakukan pengecekan dan menindaklanjuti keseluruhan sistem, serta melakukan mitigasi jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: