5 Negara Ini Pernah Cetak Uang Kertas dengan Nominal Milyar hingga Trilyun Per Lembar
Seorang anak di Zimbabwe sedang memegang tumpukan uang.--TL: YouTube.com/Top List
Mata uang Jerman--TL: YouTube.com/Top List
- Jerman
Setelah beberapa tahun perang dunia pertama berakhir, tepatnya pada tahun 1923 Jerman sempat mengalami krisis ekonomi dikarenakan hutang dan biaya pembangunan.
Hal itu mengharuskan pemerintah Jerman mencetak uang baru untuk membeli mata uang dan membayar hutangnya. Namun semakin banyak uang
yang di cetak, nilai uang Jerman saat itu malah semakin menurun. Dan akhirnya pemerintah Jerman harus mencetak pecahan uang kertas yang nominalnya hingga 100 trilyun mark.
Bahkan pada saat itu harga harga satu potong roti saja sampai menyentuh 200 juta mark. Kalau pecahan uang yang dibawa hanya pecahan uang kertas 10 atau 50 mark. Bahkan, sampai harus membawa 1 koper untuk membeli sepotong roti saat itu.
Mata uang Zimbabwe--TL: YouTube.com/Top List
- Zimbabwe
Pada tahun 2008 lalu Zimbabwe juga sempat mengalami hiper inflasi di mana harga barang bisa naik hingga dua kali dalam sehari. Hal itu juga sempat membuat rakyat Zimbabwe krisis bahan makanan dan juga krisis pasokan air bersih.
Sehingga, banyak rakyat Zimbabwe yang terpaksa membeli kebutuhan pokok di luar negaranya seperti Afrika Selatan dan juga Botswana.
Untuk mengatasi hal itu semakin parah, pada tahun 2009 akhirnya pemerintah Zimbabwe mencetak pecahan uang yang nominalnya sangatlah besar yaitu 100 trilyun dolar Zimbabwe.
Hal itu dilakukan karena nilai uang Zimbabwe saat itu sangatlah menurun, sehingga mengharuskan pemerintah mengeluarkan pecahan uang dengan nominal yang besar untuk mencukupi harga.
Mata uang Hungaria--TL: YouTube.com/Top List
- Hungaria
Pada tahun 1945 sampai 1946 Hungaria mengalami inflasi terburuk sepanjang sejarah. Pada saat itu harga bahan pokok bahkan naik dua kali lipat setiap 15 jam.
Penyebab ambruknya ekonomi Hungaria adalah Perang Dunia II. Konflik bersenjata itu menghapus 40 persen kekayaan Hungaria dan 80 persen ibu kota Budapest hancur lebur.
Jalan raya serta fasilitas infratruktur perhubungan hancur dan pemerintah Hungaria dipaksa membayar kompensasi perang yang sangat besar karena berpihak di sisi yang kalah pada perang itu. Hal itu pun membuat ekonomi hungaria semakin tak terkendali.
Sehingga untuk mengatasi harga yang naik terlalu cepat pemerintah hungaria pun akhirnya terpaksa mencetak uang yang nominalnya sangatlah tinggi, yaitu 100 quintillion pengo atau 1 miliyar trilyun pengo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: