Jalan Suka Damai Desa Sukamandi Banjir Lagi, Padahal Beliadi Sudah Wanti-Wanti Singgung PT Timah
Ruas jalan Sukadamai, Desa Sukamandi, Kecamatan Damar, Belitung Timur kembali dilanda banjir, Kamis (8/6/2023)-Ist-
BELITONGEKSPRES.CO.ID, DAMAR - Ruas Jalan Sukadamai, Desa Sukamandi, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur (Beltim) kembali dilanda banjir, pada Kamis (8/6/2023).
Padahal, Jalan Sukadamai terendam banjir ini, sebelumnya sudah diwanti-wati warga sekitar dan Wakil Ketua DPRD Bangka Belitung (Babel) Beliadi, yang sempat melakukan pemantuan.
Wakil Ketua DPRD Babel, Beliadi, melakukan kunjungan kerja sekaligus memantau kondisi jalan Sukadamai, Desa Sukamandi, Kecamatan Damar, Selasa (30/5/2023).
Beliadi menyebutkan, jalan yang ia kunjungi saat itu, sering dikeluhkan warga. Terutama saat musim hujan. Sejumlah rumah warga banyak terendam dan akses jalan menjadi terhambat karena banjir.
"Baru seminggu diwanti-wanti, kini sudah banjir dan sampai saat ini PT Timah belum membongkar tanah loadingan tambang yang menutup aliran air. Karena apabila hujan 2 jam saja, daerah tersebut sudah banjir," kata Beliadi kepada Belitong Ekspres.
BACA JUGA:Temui MUI Belitung, Beliadi Cek Bantuan Hibah Mobil Operasional dari Pemprov Babel
BACA JUGA:Ini Kata Beliadi Usai Tinjau Ruas Jalan dan Alur Sungai yang Viral Saat Hujan di Damar
Menurut Beliadi, ia akan segera mencarikan solusi agar itu tidak terjadi lagi dan dapat mengatasi banjir yang sering merendam jalan dan rumah warga.
"Saya akan surati PT Timah minta pembongkaran tanah yang menutup aliran air penyebab banjir," katan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Beltim itu.
Sebelumnya juga, Beliadi menyebutkan, berdasarkan analisis dan ditambah hasil melakukan peninjauan. Menurutnya, pembangunan jalan yang baik itu tidak akan menyelesaikan masalah.
Apabila, aliran air di hilir sudah tertutup tanah lodingan atau bukaan tambang timah. "Dan kegiatan tambang ini menutup aliran sungai. Sehingga air tidak mengalir dan tergenang lalu saat hujan membaut 17 sampai 21 rumah warga tergenang air," bebernya.
Beliadi menjelaskan, berdasarkan hasil foto mereka, ketika kunjungan, di belakang jalan terdapat tumpukan tanah loadingan yang terlihat sangat tinggi dan lebih tinggi dari atap rumah warga.
BACA JUGA:Temuan Desa Lokus, Ternyata Ini Sumber Utama Terjadinya Kasus Stunting di Belitung Timur
BACA JUGA:Generasi Muda Belitung Bangun Kemampuan Keuangan Digital Bersama PinjamYuk, Avantee, dan AdaModal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: