Harga Lada Putih di Belitung Melambung, Naik Tajam di Bulan Juni 2024

Harga Lada Putih di Belitung Melambung, Naik Tajam di Bulan Juni 2024

Harga Lada Putih di Belitung Melambung, Naik Tajam di Bulan Juni 2024--

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Kabar baik bagi masyarakat petani lada di Kabupaten Belitung. Pada bulan Juni 2024, Harga lada putih mengalami kenaikan cukup menggembirakan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Belitung, Destika Efenly, mengungkapkan bahwa harga lada putih melambung dalam dua minggu terakhir ini.

Sebelumnya, harga lada putih di tingkat petani Kabupaten Belitung hanya berkisar antara Rp 70 hingga Rp 80 ribu per kilogram.

Namun, sejak mulai tanggal 9 Juni 2024, harga lada tersebut melonjak menjadi Rp 115 ribu hingga Rp 120 ribu per kilogram. Lonjakan harga ini bahkan terus berlanjut.

BACA JUGA:Sidang Kasus Korupsi Proyek CSD dan Washing PT Timah: Semua Saksi Berusaha Cari Aman

BACA JUGA:Kasus Penipuan Arisan Miliaran Rupiah di Belitung Timur, Begini Cara Pelaku Menjebak Ratusan Korban

"Selama dua minggu terakhir, harga lada mengalami kenaikan yang cukup signifikan, dengan beberapa petani menjualnya seharga Rp 120 hingga Rp 130 ribu per kilogram," ujar Destika kepada Belitong Ekspres pada Jumat, 21 Juni 2024.

Destika menjelaskan bahwa lonjakan harga tersebut tidak diimbangi dengan ketersediaan stok lada di Kabupaten Belitung, yang mengalami kekurangan pasokan.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kurangnya pupuk subsidi untuk komoditas lada di beberapa wilayah kecamatan di Negeri Laskar Pelangi.

"Kita bersyukur harga lada putih di Belitung kini sudah mencapai Rp 130 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp 70-80 ribu. Tidak menutup kemungkinan akan naik terus," sebutnya.

BACA JUGA:PKS Resmi Dukung Erzaldi di Pilgub Babel 2024, Alasannya Terungkap

BACA JUGA:KUR BRI 2024: Cara Ajukan Pinjaman 200 Juta dengan Cicilan Rp 3 Jutaan

Destika juga menyoroti bahwa kebun lada terbesar saat ini terletak di Kecamatan Membalong dan Badau, sementara Sijuk Belitung memiliki produksi yang lebih rendah.

Meskipun demikian, ia memastikan bahwa kebutuhan lokal untuk lada masih dapat terpenuhi, meskipun tidak tersedia untuk ekspor keluar Belitung karena persediaan yang tipis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: