Berkat Program Klasterkuhidupku BRI, Klaster Usaha Tenun Ulos Sukses Berdayakan Perempuan

Berkat Program Klasterkuhidupku BRI, Klaster Usaha Tenun Ulos di Tapanuli Utara Sukses Berdayakan Perempuan-(Istimewa/BRI)-
TAPANULI UTARA, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Berdaya dari desa bukan mimpi lagi. Lewat program Klasterkuhidupku dari BRI, klaster usaha tenun ulos di Tapanuli Utara berhasil bangkit dari keterbatasan ekonomi sekaligus menjadi motor penggerak pemberdayaan perempuan. Yuk simak kisahnya.
Perempuan kini menjadi kekuatan utama dalam perekonomian Indonesia, berkontribusi besar dalam meningkatkan kesejahteraan sosial, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
Kesadaran akan potensi ini mendorong perempuan seperti Marlinda Yanti Panggabean untuk mengambil peran lebih besar dalam perubahan, tak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk memberdayakan perempuan di sekitarnya.
Marlinda, Ketua Klaster Usaha Rumah Ulos yang tinggal di Desa Lumban, Kecamatan Siatas Barita, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, dulunya hidup dengan keterbatasan ekonomi.
BACA JUGA:Dorong UMKM Go Global, BRI Fasilitasi 20 UMKM Binaan di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
Bersama ibunya, ia menenun kain ulos setiap hari sebagai mata pencaharian utama. Namun, meskipun bekerja keras, penghasilan dari penjualan kain tenun ke pengepul tak cukup untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Tantangan ini membuat Marlinda tidak menyerah. Ia memutuskan untuk mencari peluang baru yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan. Melalui program Klasterkuhidupku BRI, Marlinda menemukan jalan menuju perubahan.
Ia pun mulai memanfaatkan platform penjualan online untuk memperkenalkan kain ulos buatannya. Keputusan tersebut menjadi titik awal kebangkitan usaha tenun ulos Marlinda.
Dengan bantuan program Klasterkuhidupku BRI, ia tidak hanya berhasil meningkatkan penghasilan, tetapi juga memberdayakan perempuan di sekitarnya, membuka peluang ekonomi baru yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
BACA JUGA:BRI Konsisten Dukung Layanan Haji, Siapkan Banknotes untuk Biaya Hidup Jemaah Haji 2025
"Saya menyadari bahwa kain tenun yang kami buat memiliki nilai jual lebih tinggi, jadi saya memutuskan untuk berhenti menjualnya ke pengepul dan beralih ke penjualan online," ujar ceritanya, Rabu 16 April 2025.
Perjalanan Usaha Marlinda Yanti Panggabean
Pada tahun 2008, Marlinda Yanti Panggabean memulai usaha kecil bernama Linda Gabe Ulos. Dengan modal terbatas, usaha ini awalnya dijalankan secara sederhana dengan hanya melibatkan 2-3 orang.
Namun, berkat tekad yang kuat dan kerja keras tanpa henti, usaha ini terus berkembang pesat. Kini, usaha yang dimulai dengan langkah kecil itu telah berubah menjadi klaster usaha yang melibatkan lebih dari 100 anggota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: