Gubernur Babel Pangkas Anggaran Demi Atasi Defisit APBD Rp70 Miliar

Gubernur Babel Pangkas Anggaran Demi Atasi Defisit APBD Rp70 Miliar

Gubernur Babel Hidayat Arsani (tengah) saat mengumpulkan seluruh anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov guna membahas program strategis 2025--(ANTARA/HO-Diskominfo Babel)

PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) mengambil langkah tegas untuk mengatasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) caturwulan I tahun 2025 yang mencapai Rp70 miliar.

Gubernur Babel Hidayat Arsani meminta seluruh perangkat daerah untuk "mengencangkan ikat pinggang", termasuk dirinya, guna menyeimbangkan kembali keuangan daerah yang mulai terganggu.

"Saya sebagai gubernur ikut mengencangkan ikat pinggang (berhemat), agar ke depannya keuangan daerah ini stabil," ujar Hidayat Arsani, usai memimpin rapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) di Pangkalpinang, Senin 5 Mei 2025.

Langkah penghematan tersebut salah satunya dilakukan dengan meninjau ulang seluruh pos belanja nonprioritas, terutama anggaran perjalanan dinas. Setiap organisasi perangkat daerah (OPD) diminta mengkaji ulang skala prioritas agar anggaran tetap fokus pada sektor-sektor strategis.

BACA JUGA:Defisit APBD 2025, Babel Pangkas 50 Persen Anggaran Perjalanan Dinas OPD

“Saya minta semua OPD menghitung kembali, mana dinas luar yang betul-betul penting dan mana yang bisa ditunda. Harus ada perencanaan yang matang,” tegas Gubernur Babel.

Potensi Defisit Capai Rp273 Miliar

Sementara itu, Sekda sekaligus Ketua TAPD Pemprov Babel, Fery Afriyanto, menyebutkan bahwa postur APBD Babel tahun 2025 mengalami pergeseran signifikan.

Hingga akhir April, realisasi APBD tercatat Rp2,370 triliun, turun sebesar Rp20,8 miliar dibandingkan target awal sebesar Rp2,391 triliun.

Penurunan tersebut diperparah oleh pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat, yang sebelumnya dialokasikan sebesar Rp163 miliar, kini tinggal Rp114 miliar. Artinya, terjadi pengurangan sekitar Rp49 miliar dari transfer pusat.

BACA JUGA:Cegah Korupsi, Pemkab Beltim Wajibkan Transaksi Nontunai Dana Desa

“Selain itu, sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) juga berkurang. Ini menambah beban keuangan daerah kita,” jelas Fery Afriyanto.

Dengan dua sumber pendapatan utama yang berkurang, Pemprov Babel diperkirakan mengalami defisit hingga Rp273 miliar dalam tahun anggaran berjalan, jika tidak segera dilakukan penyesuaian belanja.

Fokus pada Belanja Prioritas

Pemprov Babel menyatakan bahwa penghematan ini akan diarahkan untuk memastikan kelangsungan program-program vital, seperti di sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.

Semua perangkat daerah diminta menyusun ulang rencana kegiatan, dengan mengedepankan prinsip efisiensi dan efektivitas anggaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: antara