Viral di Medsos! Scan Iris Mata Dapat Uang dari World ID, Ini Fakta Ilmiah & Risikonya

Ilustrasi: Viral di Medsos! Scan Iris Mata Dapat Uang dari World ID, Ini Fakta Ilmiah & Risikonya--
BACA JUGA:10 Aktor Terkaya Dunia 2025, Siapa Paling Tajir?
Dalam sistem World ID, ketika iris dipindai menggunakan Orb, data visual tersebut tidak disimpan sebagai gambar. Sebaliknya, pola iris dikonversi menjadi serangkaian kode acak atau hash terenkripsi.
Hash ini berfungsi sebagai tanda tangan digital unik yang tidak dapat dibalikkan ke bentuk gambar asli—sebuah pendekatan yang dirancang untuk menjaga privasi.
Dapat Uang dari Scan Mata? Begini Prosesnya
Setelah iris berhasil dipindai dan identitas dikonfirmasi sebagai unik (bukan duplikat), pengguna mendapatkan insentif berupa token kripto bernama Worldcoin (WLD).
Token ini dapat digunakan di platform World App atau ditukar menjadi rupiah melalui layanan pertukaran kripto yang mendukungnya.
BACA JUGA:Tips dan Cara Jitu Beli Tiket Pesawat Dapat Harga Murah 2025
Di Indonesia, banyak pengguna melaporkan menerima imbalan senilai antara Rp 300.000 hingga Rp 800.000, tergantung fluktuasi harga token dan promosi regional.
Insentif ini diberikan sebagai bentuk dorongan adopsi awal, sekaligus kompensasi atas partisipasi dalam membangun jaringan identitas digital global. Namun, sistem ini bukan tanpa masalah.
Risiko Privasi dan Kontroversi Global
Meskipun Worldcoin mengklaim tidak menyimpan data biometrik secara langsung, dan semua informasi telah dienkripsi, para pakar keamanan siber dan privasi data memperingatkan potensi risiko kebocoran.
Data biometrik seperti iris tidak dapat diubah seperti password—sekali bocor, dampaknya bisa permanen dan sulit diatasi.
BACA JUGA:Waspadai Spyware! 7 Cara Ampuh Lindungi Komputer dari Pencurian Data
Beberapa negara telah menyatakan kekhawatirannya. Spanyol, Prancis, Jerman, dan Hongkong telah menghentikan sementara operasional Worldcoin, dengan alasan kurangnya transparansi dan potensi pelanggaran hukum perlindungan data.
Di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) juga telah membekukan sementara layanan Worldcoin dan World ID karena belum adanya legalitas dan izin resmi operator lokal.
Apakah Aman dan Layak Dicoba?
Dari sisi teknologi, Worldcoin telah merancang sistem enkripsi dan desentralisasi data untuk meningkatkan keamanan.
Akan tetapi, penggunaan biometrik dalam skala massal tetap mengundang perdebatan, terutama jika tidak didampingi oleh regulasi ketat dan pengawasan independen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: