Mesin Cuci Darah Bertambah di RSUD Beltim, Tapi Daftar Tunggu Pasien Masih Panjang

BACA JUGA:Baznas Belitung Salurkan Bantuan Modal Usaha Bengkel Motor Melalui Program Z-Auto

“Waktu RS Alma tutup, beberapa pasien dari daerah seperti Sijuk sempat kami terima di sini. Itu menunjukkan kebutuhan hemodialisa di Pulau Belitung sangat tinggi dan terus meningkat,” jelasnya.

Penambahan mesin dilakukan melalui sistem kerja sama operasional (KSO) antara RSUD Muhammad Zein dan penyedia alat medis.

Skema ini dinilai efektif karena memungkinkan rumah sakit menambah alat tanpa investasi awal yang besar, namun tetap mendapat jaminan pemeliharaan dan kualitas layanan.

“Dengan sistem KSO, kami bisa menambah alat tanpa membebani anggaran rumah sakit, dan tetap bisa memberikan layanan maksimal kepada pasien,” terang Vonny.

BACA JUGA:Wagub Babel Optimis Shabrina Leanor Sabet Juara Indonesian Idol 2025 Season 13

Melihat tren yang terus meningkat, pihak rumah sakit berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah maupun pusat agar pengadaan mesin hemodialisa bisa terus ditingkatkan secara bertahap.

Tujuannya adalah agar seluruh pasien, baik dari Belitung Timur maupun rujukan dari luar daerah, bisa mendapatkan layanan cuci darah secara rutin dan sesuai standar medis—minimal dua kali dalam seminggu.

“Semoga ke depan ada lagi tambahan unit. Jangan sampai ada pasien yang harus menunggu lama, apalagi sampai dirujuk ke luar daerah hanya karena keterbatasan alat,” tutup dr. Vonny.

Kondisi ini mencerminkan tantangan serius dalam layanan kesehatan di daerah, khususnya untuk penyakit kronis seperti gagal ginjal.

BACA JUGA:Bupati Beltim Beri 11.000 Vote untuk Shabrina Leanor, Dukung Penuh Juara Indonesian Idol 2025

Pihak RSUD Beltim berkomitmen untuk terus memperluas kapasitas dan kualitas layanan, agar seluruh masyarakat dapat mengakses layanan medis penting ini tanpa harus keluar daerah atau mengorbankan jadwal pengobatan yang seharusnya rutin.***

Sumber: belitongekspres.com