Mesin Cuci Darah Bertambah di RSUD Beltim, Tapi Daftar Tunggu Pasien Masih Panjang

Mesin Cuci Darah Bertambah di RSUD Beltim, Tapi Daftar Tunggu Pasien Masih Panjang

Direktur RSUD Muhammad Zein Belitung Timur, dr. Vonny Primasari saat menunjukkan dua mesin hemodialisa-Muchlis Ilham/BE-

MANGGAR, BELITONGEKSPRES.CO.ID RSUD Muhammad Zein di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) kembali menambah tiga unit mesin hemodialisa demi memperkuat layanan cuci darah bagi pasien gagal ginjal.

Namun, peningkatan fasilitas layanan di rumah sakit milik pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Beltim tersebut belum sepenuhnya mampu menjawab lonjakan jumlah pasien.

Hingga pertengahan Mei 2025, puluhan pasien masih harus antre untuk mendapatkan layanan hemodialisa secara ideal, bahkan sebagian hanya mendapat jatah satu kali cuci darah per minggu.

Kondisi ini menandakan bahwa meski fasilitas bertambah, kapasitas rumah sakit masih belum sebanding dengan kebutuhan yang terus meningkat.

BACA JUGA:Pasien Gagal Ginjal di Beltim Melonjak, RSUD Muhammad Zein Tambah 3 Mesin Hemodialisa

Direktur RSUD Muhammad Zein, dr. Vonny Primasari, menjelaskan bahwa ketiga unit mesin yang baru diterima terdiri dari dua mesin reguler dan satu mesin khusus untuk pasien dengan infeksi hepatitis B.

Menurutnya, keberadaan mesin khusus ini penting karena pasien dengan penyakit menular seperti hepatitis B tidak boleh dicampur dengan pasien lain saat menjalani hemodialisa.

“Penambahan mesin hemodialisa kemarin sudah datang tiga unit. Dua unit reguler dan satu khusus untuk pasien hepatitis B, yang memang tidak bisa digabung penggunaannya dengan pasien lain,” ujar dr. Vonny, Kamis 15 Mei 2025.

Meski fasilitas telah ditambah, tantangan utama RSUD Beltim belum sepenuhnya teratasi. Saat ini, rumah sakit mencatat ada 27 pasien yang telah menjalani cuci darah dua kali seminggu sesuai standar medis.

BACA JUGA:Layanan UGD 24 Jam di Puskesmas Tanjungpandan Belitung Resmi Dibuka, Gratis untuk BPJS

Namun, sebanyak tujuh pasien masih hanya bisa mendapat layanan sekali seminggu, sementara empat pasien lainnya belum mendapatkan layanan sama sekali dan masih masuk dalam daftar tunggu.

“Dengan penambahan tiga mesin ini pun, tetap masih ada pasien yang hanya bisa satu kali seminggu. Tapi Alhamdulillah, sebagian besar masih bisa kita tangani walaupun belum ideal,” ujar dr. Vonny.

Lonjakan jumlah pasien gagal ginjal yang membutuhkan layanan hemodialisa di RSUD Belitung Timur terjadi hampir setiap tahun.

Bahkan, RSUD Muhammad Zein kerap menerima rujukan dari luar daerah, termasuk Kabupaten Belitung, apalagi saat fasilitas lain seperti RS Alma di Tanjungpandan sempat tidak beroperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: belitongekspres.com