Kisah Putri Konglomerat Indonesia yang Pernah Jadi Ibu Negara China, Ini Sosoknya

Kisah Putri Konglomerat Indonesia yang Pernah Jadi Ibu Negara China, Ini Sosoknya

Kisah Oei Hui-lan, putri konglomerat Indonesia asal Semarang Jawa Tengah yang pernah menjadi Ibu Negara China--(ist/wikipedia)

Kehidupan pernikahan mereka mulai merenggang, hingga akhirnya berujung pada perceraian pada 1958.

Setelah itu, Hui-lan memutuskan pindah dan menetap di New York, Amerika Serikat, bersama anak-anaknya.

BACA JUGA:Hadiah Fantastis Pemenang Indonesian Idol 2025: Shabrina dan Fajar Siap Jadi Bintang Baru!

Kembali Ingat Indonesia, Lalu Tutup Usia di Negeri Seberang

Meski telah lama tinggal di luar negeri, darah Indonesia dalam diri Oei Hui-lan tak pernah hilang. Ia tercatat pernah kembali menjalin bisnis di tanah air.

Mengutip penuturan sejarawan Sam Setyautama dalam buku Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia (2009), pada tahun 1986, Hui-lan sempat merintis bisnis kapal, tembakau, dan sepeda di Indonesia.

Sayangnya, upaya itu gagal. Hui-lan menghabiskan sisa hidupnya di New York dan wafat pada tahun 1992 di usia 102 tahun.

Ia meninggal dunia di kota yang berjarak lebih dari 16.000 kilometer dari tempat kelahirannya—Semarang, tanah yang membesarkannya dan memberinya identitas.

BACA JUGA:Rekomendasi Hotel Cantik dan Instagramable di Belitung, Tawarkan Sensasi Lokal yang Elegan

Kisah hidup Oei Hui-lan adalah cerita tentang bagaimana seorang perempuan Indonesia bisa menembus batas-batas sosial, budaya, dan politik dunia.

Dari Semarang ke Beijing, London, hingga New York, ia menapaki sejarah sebagai perempuan Indonesia pertama yang pernah menjadi Ibu Negara Republik China.

Kisahnya adalah bagian penting dari sejarah global—dan pengingat bahwa Indonesia punya banyak tokoh luar biasa yang jejaknya menembus batas-batas geografis.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: