Inilah Strategi BRI Perkuat Manajemen Risiko dan Jaga Kualitas Kredit UMKM 2025

Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom--(Dok: BRI)
Dalam kerangka transformasi, BRI memperkuat manajemen risiko dengan sejumlah langkah penting. Mulai dari penguatan organisasi risiko yang lebih fokus pada masing-masing segmen, penyempurnaan model asesmen risiko kredit agar lebih prediktif dan granular, hingga optimalisasi fungsi early warning system, digital collection, dan recovery baik untuk SME, mikro, maupun konsumer.
Risiko Jadi Bagian Integral Proses Bisnis
Strategi pengelolaan risiko BRI juga dirancang menjadi bagian integral dari seluruh proses bisnis. Penguatan dilakukan dengan meningkatkan kapabilitas data analytics, penerapan risk-based decision making, hingga memperluas kesadaran risiko di seluruh level organisasi.
Upaya tersebut terbukti menopang kinerja keuangan BRI Group. Sampai akhir Juni 2025, perseroan membukukan laba konsolidasian Rp26,53 triliun, dengan total aset meningkat 6,52 persen secara tahunan hingga mencapai Rp2.106,37 triliun.
Komitmen Berkelanjutan
Menutup paparannya, Mucharom menegaskan bahwa Bank BRI atau BBRI akan terus menempatkan manajemen risiko sebagai prioritas utama dalam menjalankan bisnis perbankan.
“Ke depan, BRI akan semakin memperkuat posisinya sebagai lembaga keuangan nasional yang tangguh, berkelanjutan, dan adaptif menghadapi berbagai tantangan, dengan tetap menjadikan pengelolaan risiko sebagai fondasi utama,” pungkasnya.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: