Investasi Rp1 Triliun, Gubernur Babel Gandeng Investor Kembangkan Kebun Kelapa

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) terus berupaya menggerakkan sektor perkebunan kelapa sebagai motor penggerak ekonomi daerah.

Gubernur Babel Hidayat Arsani memastikan telah mendatangkan investor dalam negeri untuk mengembangkan kebun kelapa di Pulau Bangka dan Belitung.

Ia menegaskan bahwa langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Pemprov Babel dalam memperkuat ketahanan ekonomi berbasis sumber daya lokal di Negeri Serumpun Sebalai.

“Saya datangkan investor dalam negeri untuk mengembangkan kebun kelapa di wilayah Pulau Bangka maupun Belitung,” ujar Gubernur usai rapat lanjutan investasi di Belitung, Kamis 4 September 2025.

BACA JUGA:Terdakwa Penipuan Rp 5,5 Miliar di Belitung Divonis Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa

BACA JUGA:Pawai Pembangunan Belitung 2025 Sudah Siap Digelar, Berikut Rute dan Waktunya

Investasi Rp1 Triliun untuk Perkebunan dan Industri Hilir

Menurut Gubernur Hidayat, nilai investasi yang digelontorkan perusahaan swasta nasional tersebut diperkirakan mencapai kurang lebih Rp1 triliun.

Dana ini tidak hanya digunakan untuk membangun kebun kelapa, tetapi juga untuk mendirikan pabrik pengolahan santan serta air kelapa kemasan di kawasan industri Suge Pegantungan.

“Perusahaan itu nantinya tidak hanya mengembangkan kebun kelapa, tetapi juga mendirikan pabrik santan dan air kelapa kemasan,” tambah Gubernur Babel.

Langkah ini diharapkan dapat menciptakan rantai pasok industri berbasis kelapa yang lebih terintegrasi, mulai dari hulu hingga hilir.

BACA JUGA:Skandal Investasi Aplikasi RisetCar di Belitung: 2.000 Orang Jadi Korban, Termasuk 5 Pejabat?

BACA JUGA:Liburan Asyik dengan Promo September Ceria di Hotel Belitung, Harga Hemat Tetap Elegan

48.000 Hektare Lahan Berpotensi Tanam Kelapa

Berdasarkan data Pemprov Babel, luas lahan berpotensi tanam kelapa di Belitung mencapai sekitar 48.000 hektare. Lahan tersebut mencakup kawasan hutan kemasyarakatan (HKm), hutan tanaman rakyat (HTR), dan lembaga pengelola hutan desa (LPHD) di wilayah UPTD KPHL Belantu Mendanau.

Untuk tahap awal, pemerintah bersama investor akan membangun kebun percontohan di Kecamatan Selat Nasik dengan luasan sekitar 6.000 hektare. Lahan yang digunakan merupakan HTR yang selama ini belum digarap secara optimal oleh masyarakat.

Pemberdayaan Masyarakat dan Skema Bagi Hasil

Sumber: antara