Kelompok Hacker Ini Kuasai Kejahatan Kripto Global 2025, Kerugian USD 2 Miliar Lebih

Kelompok Hacker Ini Kuasai Kejahatan Kripto Global 2025, Kerugian USD 2 Miliar Lebih

Kelompok Hacker Korea Utara Kuasai Kejahatan Kripto Global 2025, Kerugian USD 2 Miliar Lebih-ist/ai-

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Kelompok kejahatan siber atau Hacker berbasis aset kripto sepanjang tahun 2025 menunjukkan eskalasi serius.

Di tengah pesatnya adopsi teknologi blockchain, kelompok peretas yang terafiliasi dengan Korea Utara atau Korut justru tampil sebagai aktor paling dominan.

Dalam kurun satu tahun, mereka berhasil menggasak aset kripto senilai lebih dari USD 2 miliar. Fakta tersebut terungkap dalam laporan tahunan perusahaan analitik blockchain global, Chainalysis

Laporan bertajuk Crypto Crime Overview yang dirilis pekan ini menjadi sorotan karena mengungkap skala, pola, dan evolusi kejahatan kripto yang kian terorganisir.

BACA JUGA:Cara Dapat Saldo DANA Gratis dari Sweet Cash, Aplikasi Game Penghasil Uang

Chainalysis mencatat, sejak Januari hingga awal Desember 2025, kelompok peretas Korea Utara menguasai sekitar USD 2,02 miliar aset kripto hasil kejahatan. Angka ini melonjak 51 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Lonjakan tersebut sekaligus menjadikan Korea Utara sebagai kontributor terbesar kejahatan kripto global sepanjang 2025.

Dari total pencurian kripto dunia yang diperkirakan mencapai USD 3,4 miliar, hampir 60 persen berasal dari operasi siber yang dikaitkan dengan negara tersebut.

Dengan tambahan temuan ini, total akumulasi pencurian kripto oleh kelompok Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir kini mencapai sekitar USD 6,75 miliar. Angka ini menegaskan posisi mereka sebagai ancaman utama dalam ekosistem kripto global.

BACA JUGA:Honda Segarkan Super Cub 110, Hadirkan Varian Baru Bergaya Petualang

Serangan Lebih Sedikit, Dampak Jauh Lebih Besar

Menariknya, dominasi tersebut tidak dibarengi dengan banyaknya jumlah serangan. Chainalysis justru mencatat penurunan signifikan dalam kuantitas insiden yang dikaitkan dengan Korea Utara sepanjang 2025.

Jumlah serangan turun sekitar 74 persen dibandingkan tahun 2024. Namun, penurunan ini tidak berarti ancaman melemah. Sebaliknya, setiap serangan yang dilakukan menghasilkan dampak yang jauh lebih besar.

Kelompok peretas Korea Utara tercatat bertanggung jawab atas sekitar 76 persen kompromi pada level layanan. Targetnya bukan lagi dompet pribadi pengguna, melainkan infrastruktur besar seperti bursa kripto dan penyedia layanan kustodian aset digital.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: