MANGGAR - Ketua DPRD Kabupaten Belitung Timur (Beltim) Fezzi Uktolseja bersama Komisi III meninjau instalasi penyediaan oksigen dan ketersediaan oksigen di RSUD Beltim, Selasa (7/6) kemarin.
Peninjauan ini bermaksud untuk memastikan kebutuhan oksigen bagi pasien yang menjalani perawatan di RSUD dan kekhawatiran terhadap kemungkinan permintaan oksigen pada saat pandemi Covid-19. "Kita lihat ketersediaan (stok) oksigen. Sekarang ini kejadian di luar daerah terkait kelangkaan oksigen. Oleh karena itu kami tidak ingin kejadian di Beltim. Saya mengajak Komisi III yang membidangi kesehatan, untuk mengecek ke RSUD terkait kesediaan oksigen," ujar Fezzi. Hasilnya, kata Fezzi, stok oksigen dipastikan aman. Apalagi, RSUD Beltim telah memproduksi oksigen sendiri walaupun kapasitasnya terbatas. "Insya Allah untuk saat ini stok aman karena memang kita tidak bergantung dengan pihak lain. Jadi di RSUD bisa memproduksi oksigen sendiri, walau kapasitas tidak banyak sekitar 20 tabung sehari. Dan memang harapan kami, tahun ini ada peningkatan yang langsung ke ruangan ruangan," harap Fezzi. Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Beltim Akhirudin mengatakan peninjauan stok oksigen di RSUD Beltim dikarenakan kekhawatiran adanya lonjakan permintaan oksigen yang tidak disertai ketersediaan oksigen. "Berkenaan dengan ketersediaan oksigen di RSUD memang kita mendengar berita di televisi, 63 pasien di Jogja meninggal karena tidak ada oksigen, di Jakarta demikian juga. Jadi inilah inisiatif kami ingin melakukan sidak langsung berkenaan ketersediaan oksigen di RSUD," ujarnya. Ia bersyukur, hasil peninjauan menunjukkan oksigen masih mencukupi bagi stok maupun kesiapan di ruang-ruang perawatan. "Alhamdulillah sudah disampaikan dan dilihat sendiri, oksigen di ruang produksinya masih mencukupi. Solusinya, kalau sewaktu-waktu memang kekurangan oksigen kita bisa membeli ke pihak ketiga di Tanjungpandan," katanya. Akhirudin juga baru mengetahui bahwa instalasi oksigen RUSD Beltim merupakan KSO dengan pihak ketiga sejak tahun 2018. Kontrak baru akan berakhir pada tahun 2025 atau selama 7 tahun berjalan. "Mesin produksi oksigen merupakan KSO kita dengan pihak ketiga selama 7 tahun. Dengan KSO kita bisa berjalan dan tidak ada harus membeli atau pengadaan sendiri dengan biaya yang cukup tinggi," ujar Akhirudin. Sementara itu, Direktur RSUD Beltim dr Vonny Primasari MARS mengucapkan terima atas kepedulian DPRD Beltim terhadap kebutuhan oksigen. "Alhamdulillah untuk oksigen saat ini masih cukup tersedia. Yang tadi kita lihat di ruang produksi masih cukup dan diruangan pun masih punya stok oksigen yang full. Rata-rata ada 5-10 tabung di setiap ruangan. Dan setiap hari tetap produksi juga. Semoga dengan situasi Corona yang meningkat, produksi oksigen atau stok tidak kehabisan," ulasnya. (msi)Stok Oksigen di RSUD Beltim Dipastikan Aman
Rabu 07-07-2021,15:11 WIB
Kategori :