Stres Lois

Jumat 10-06-2022,08:00 WIB

tomosu

Sebenarnya gampang sih kalau mau membuat kalimantan lebih makmur, tidak perlu iri dengan sumbangan rp 200 milyar ke itb dkk: Cukup bikin aturan semua keuntungan baru bara, sawit dll diinvestasikan kembali ke bumi kalimantan. Mesin dan roda ekonomi akan bergulir dengan cepat, dan rakyat banyak akan menikmati. Tentu harus disiapkan lingkunganinvestasi yang matang. China melakukan seperti ini. Makanya mesin ekonomi nya bisa lari cepat.

Jimmy Marta

Rasanya tdk cukup dengan kata luar biasa untuk datuk low ini. Warrbyasah…. Karena biasa di luar. Out of the box. Tidak tamat sma tp visioner. Mungkin otaknya encer ditambah dna yg tokcer. Efisiensi adalah kunci datuk low dalam mengelola usahanya. Walau pancingnya supermahal, tp jelas karena mau ikan super super. Sedikit sbg komparasi yg dibuat datuk ini dalam pembangunan jalan. Yg digambarkan abah lebar dan luas. Mungkin setara toll. Menurut pengusaha jalan toll Yusuf Hamka biaya pembuatan toll di indonesis per km Rp.500-700M . Yang dibikin datuk low untuk 100km biaya 5T. 50M per km. Habis 5T atau 8T tak seberapa untuk dapat ratusan T…. Kalkulasi khas bisnisman….

thamrindahlan

Sebelum melengkapi pantun Abah ada baiknya awak ber-opini sedikit. Selain gelar Datuk, sepantasnya Mr. Low Tuck Kwong mendapat Bintang Maha Putra dari Negara Republik Indonesia. Begitu besar jasanya menghidupkan Pulau Borneo , Mengembalikan kekayaan bumi untuk kesejahteraan rakyat untuk jangka panjang seperti membangun jalan lebar dan kuat serta rel kereta api. Selaiknya jalan 100 Km itu diberi nama Jalan Datuk Low Tuck Kwong . Melengkapi Pantun Tantangan Abah : Ikan Patin Ikan Jelawat Ikan pesut kejar kejaran Membaca rutin disway jangan kelewat Berita Yahut pasti menambah wawasan Salamsalaman

dar_smd

cuma bisa bilang wow, Tuhan maha kaya, menyediakan batubara gratis untuk di keruk oleh orang berduit biar perut tambah buncit, sementara warga kaltim yang tidur di atas batubara masih banyak yang hanya bisa menjadi penonton, sialnya lagi beberapa waktu lalu di temukan fakta ada perusahaan perusahaan tambang menyalurkan dana CSRnya ke luar wilayah kaltim, relnya rusia tidak jadi kenapa, gosipnya anda pasti sudah tau, ada intervensi amerika

edi hartono

Iklan yg setiap saat muncul ketika membaca artikel disway memang sangat menarik. Ada Cut Tari yg sedang bersiap di atas ranjang. Ada juga Maria Vania yg sedang nungging. Di bawahnya ada Maria Vania lagi, berpakaian ketat, duduk dengan paha terbuka. Luar biasa, merdeka, wkwkwk

irud Zombie

LUAR BINASA, pak DIS. Menulis fakta yg mungkin hanya ada di Indonesia: 1 orang dpt menguasai lahan seluas itu, agresif mengeruk SDA yg tidak dapat diperbaharui. Utk dijual ke luar negri. Akan habis dalam waktu yg tak lama lagi. INI GILA. Negara yg waras kayak US tidak akan pernah ada yg seperti ini, dan tidak akan ada tokoh yg mau memuji hal seperti ini… Harusnya semua ini diatur, dikendalikan agar negara menjaga ketersediaan SDA masa depan. Pengusaha tdk ugal2an gitu menguras bumi demi kepentingan pribadi. Masalah bangun jalan / jembatan itu? Ah pak DIS berlebihan. Saya fokus ke kuantitas SDA yg dikeruknya. (Saya yakin pak DIS tidak akan tampilkan komentar ini. Tapi sudahlah. Kita sama2 paham) L.A.M, Malang Jatim

Liam Then

Kalo orang Tionghoa menghiburnya pasti begini, anggap saja buang suwee…cuma logika mengatakan suwee kok mahal banget. Turut berduka cita bro. Harapan saya semoga bank ada sistem respon cepat, otomatis. Sekarang kan sudah jaman AI , teknologi informasi terintegrasi. Begitu ada laporan masuk terverifikasi betul, rekening pelaku korban segera dibekukan oleh system. Waktu uang hasil kejahatan di tarik tentu ada kamera cctv di atm, kantor cabang, bisa rekam wajah pelaku, sekalian data rekening yang digunakan pelaku. Hal susahnya ini butuh dorongan undang-undang perbankan yang memaksa semua bank di Indonesia terapkan satu sistem yang sama. Terkoneksi sehingga respon cepat. Kalo masalah uang hasil kejahatan, sudah pasti sebagian di buat dugem, sebagian buat DP expander buat di pake 3 bulan. Lah kok saya tahu? Jangan curiga kwkwkkwkwk . Orang seperti itu yang dapat duit setan ,habisnya juga tak begitu saja. Tak mungkin mereka habis menipu sumbang panti asuhan ,atau sumbang aspal pengerasan jalan gang. Saya turut berduka cita ,semoga bro JK dapat proyek cuan, balasan ditipu 295 jt.

Johannes Kitono

Pagi ini saat membaca Low 100 kilo muncul lagi berita di Disway. Ada Pasutri asal Padang jadi korban Link phishing sebesar Rp.1 mily dan 114 jt. Saya sebagai korban penipuan sindikat sebesar Rp.245 juta ( 2 Juni 22 ) via BCA tentu ikut prihatin dan merasakan kesedihan pasutri ini. Dengan kejadian ini hrs siap mental dan yang penting utamakan jaga kesehatan. Mungkin uang tidak bisa kembali, kalau sistem handle Bank dan Polisi masih seperti begini. Sangat lambat dan terikat birokrasi. Saat perbankan dan Polisi baru mau respon. Pasti uang hasil kejahatan Perbankan ini sudah dibagi bagi dan mungkin buat kawin lagi. Perlu ada terobosan supaya kejahatan Perbankan tidak bertambah seperti Pinjol yang sudah capai 12 T. Tentu lembaga Bank dan OJK wajib memberi rasa aman kepada nasabah untuk melakukan transaksi. Perlu ada Lembaga/ Kantor Ditektip Swasta yang fokus investigasi kejahatan Perbankan bukan Perselingkuhan. Libatkan Aparat Penegak Hukum ( APH ) seperti PPATK dan Polisi. Begitu ada laporan resmi ke Halo BCA dan Bukti Lapor Polisi. Bisa langsung lacak dan ikuti aliran dana ke rek Bank para pelaku kejahatan tsb yang biasanya pakai identitas palsu. Investasi utk Lembaga/ Kantor Ditektip Swasta ini pasti sangat murah dibandingkan dengan akibat negatip yang telah ditimbulkannya. Juragan Disway yang mempunyai akses luar biasa mungkin membantu dan bisa memulainya. Atau dibiarkan saja supaya setiap hari tetap ada berita korban Link Phishing atau Pinjol di mass media.

Kategori :