bitrik sulaiman
Ikan patin ikan jelawat Ikan pesut kejar_kejaran Lahir bathin tetap semangat Susut perut karena rajin senam dansa-dansaan.
thamrindahlan
Ikan patin ikan jelawat / Ikan persut kejar kejaran / Bukan Putin teman sejawat / Sosok Datuk LTK warga teladan / Salamsalaman
Johan
Ada kepercayaan di sebagian kalangan orang Tionghoa. Darmabakti paling utama seorang dermawan adalah membangun jalan dan jembatan. Lebih penting dari membangun kelenteng sekali pun. Membangun jalan dan jembatan manfaatnya paling besar untuk masyarakat. Dipakai oleh semua kalangan tak peduli apapun status dan agamanya. Karma baik yang ditanam bisa terwariskan entah sampai berapa generasi. Apalagi ini membangun jalan sampai 100 KM, wah entah berapa besar karma baik yang akan di panen Datuk Low. Tapi yang jelas cuan nya juga tidak kalah besar karena jalan yang dibangunnya itu. Hhhh
Abu Abu
Batik keraton batiknya solo/ Kayu lapuk dimakan rayap/ Andai saja sekaya Datuk Low/ Jalan-jalanan saya bikinkan atap. Biar pengendara motor tak kepanasan. Horang kaya mah bebas.
omami clan
Sebagai pekerja tambang kelas teri di sebuah perusahaan kontraktor kelas teri pula Saya pernah iseng bertanya pada bos saya ketika lewat jembatan layang Adaro di perbatasan Kalsel-Kalteng, kenapa kita tidak mengaspal jalan dari tambang menuju ke pelabuhan supaya bisa lebih kuat (minim perawatan) dan tidak perlu berhenti ketika hujan serta bisa pake kendaraan besar dan bisa di gandeng yang tentu lebih irit bahan bakar? Jawabnya standar, karena biaya mahal sedang cadangan batu baranya hanya sampai pada tahun tertentu, setelahnya jalan juga akan menjadi milik masyarakat (pemerintah) berikut lahan bekas tambangnya Artinya mereka merasa rugi mungkin Setelah membaca tulisan Abah hari ini ironi saya muncul, ketika ada sebuah perusahaan tambang yang empunya orang Singapura kemudian menjadi WNI, kemudian membangun jalan aspal, kemudian membangun jembatan, kemudian mau membangun rel kereta dan mungkin ada kemudian-kemudian lain yang bahkan sudah tau semua yang di bangun kelak akan di serahkan kepada masyarakat (pemerintah) Kalau memang benar, berarti masih ada pengusaha yang baik di sektor energi atau khususnya batu bara, dan itu berbanding terbalik dengan yang saya tahu dan temui di lapangan selama ini Ikan patin ikan jelawat Ikan pesut kejar-kejaran Jika janji tidak terawat Pasti sesal jadi tanggungan
A fa
Ikan patin ikan jelawat Ikan pesut kejar kejaran Haqul yakin mantapkan niat Semua maksud dapat diwujudkan. Ikan patin ikan jelawat Ikan pesut kejar kejaran Harus yakin banyak bersholawat Semoga sakaratul maut dimudahkan. Ikan patin ikan jelawat Ikan pesut kejar kejaran Tulisan disway abah yang buat Orang berebut komentar pilihan.
Muin TV
Bayan tentu sudah berhitung. Membangun jalan itu habis Rp. 3 triliun. Tapi batu bara yang bisa lewat di atasnya lebih 30 juta ton setahun. Dengan harga batu bara USD 400/ton saat ini angka-angka di atas hanyalah angka. Salah Bah. Angka-angka di atas adalah duit semua. Coba saya hitung: $ 400 X 30.000.000 (ton) = $ 12.000.000.000 (12 milyar dolar) $ 12.000.000.000 X Rp. 14.000 = Rp. 168.000.000.000.000 (seratus enam puluh delapan triliun rupiah) Kalau produksinya naik jadi 60 juta ton, ya … kalikan 2 saja. Rp. 336 triliun rupiah. Jadi, duit 8 triliun yang dipakai untuk membangun jalan dan rel kereta api itu cuma “seupil” aja bagi BAYAN. Itu pun dipakai selama 25 tahun. Kata Soimah, “Jos gandos untuk Datuk Low.” Ikan patin ikan jelawat Ikan pesut kejar-kejaran Kalau muka banyak jerawat Itu muka atau minyak makan.
andri andri
Terima kasih abah tulisanya menginspirasi sekali. Tapi saya mau bertanya, Apakah benar ujung jalan nya di muara wahau, Karna saya berasal dari muara wahau dan saya juga pernah ke tambang Bayan di Tabang. mungkin maksud abah di muara pahu.