JAKARTA - Masyarakat diminta memakai masker ganda. Ini dinilai penting untuk mengantisipasi risiko penularan varian baru SARS-CoV-2 (Delta), penyebab Covid-19 yang kini menyebar luas.
"Bila perlu menggunakan masker double. Karena masker kain saja di bagian kiri-kanannya masih masih ada yang bolong. Sehingga hal itu, semakin memungkinkan untuk terjadi penularan," Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi virtual di Jakarta, Selasa (29/6). Menurut Nadia, makser ganda yang direkomendasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, adalah masker medis dan masker kain berlapis tiga bahan. Tips penggunaannya, masker medis dipakai di bagian dalam. Sementara masker kain melapisi bagian luar. Tips tersebut diyakini dapat menekan risiko penularan varian virus baru yang dilaporkan lebih cepat menular. Salah satunya varian Delta atau B1617.2 asal India yang kini terdeteksi di sejumlah daerah di Indonesia. "Laporan dari Australia menyebut kecepatan penularan dari varian Delta ini 10 sampai 15 detik. Bahkan saat orang berpapasan tanpa pakai masker sudah bisa membuat orang tertular," tukasnya. Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Andi Khomeini, mengatakan Amerika Serikat meningkatkan penggunaan masker ganda pada warganya sebagai proteksi terhadap varian baru yang muncul. "Masker medis di bagian dalam punya lekukan di salah satu sisinya supaya lebih fit di wajah. Menurut penelitian, penggunaan masker ganda juga masih memiliki risiko tertular 10 persen. Namun, perlindungan 90 persen lebih bagus dari 60 persen yang satu lapis maske)," tukas Andi. (rh/fin)Rabu 30-06-2021,01:50 WIB
Kategori :