BACA JUGA:Kalah Judi, Warga Bangka Tengah Bunuh Ibu Kandung, Korban Dicabuli
“Ya benar, keduanya luka-luka diserangan babi hutan. Kalau sekarang ya sudah stabil ya. Mudah-mudahan lekas sembuh,” terangnya seraya menyebut peristiwa itu terjadi pada Kamis 23 Juni 2022.
Menurut dia, Juman dan Zulfatul dirawat, setelah mendapatkan rujukan dari Puskesmas Windusari. Korban dibawa sekitar pukul 12.47 WIB.
BACA JUGA:Yuk! Hadiri Belitung Expo 2022, akan Dibuka Menparekraf, Cek Jadwalnya
“Hasil pemeriksaan ada luka dari amukan babi hutan. Keduanya ditangani secara khusus,” jelas Hery Sumantyo.
Lebih Hery Sumantyo menjelaskan, luka robekan itu ada di bagian paha, punggung, dan kaki masing-masing pasien.
Korban Zulfatul Kharimah jari manis pada kaki kanan dimakan babi termasuk telunjuk tangan kanan juga dimakan babi.
BACA JUGA:Lomba Kicau Mania Belitong Ekspres Seri 2 Tetap Meriah, Sampai Jumpa di Seri Berikutnya
Mengetahui hal ini pihak rumah sakit langsung mengkonsultasikan ke bagian Ortopedi untuk diambil tindak lanjutan dan dilakukan operasi.
“Proses operasinya sendiri memakan waktu 1 jam. Dokter terpaksa melakukan amputasi di jari kelingking kaki kanan dan telunjuk kanan.
BACA JUGA:Harga Cabai Sempat Meroket Rp 200 Ribu, Kemendag Janji Segera Turun
Sedangkan, untuk korban Juman juga dilakukan operasi. Bahkan lebih lama dari Zulfatul Kharimah.
Sekitar 3 jam proses operasi dilakukan karena harus dipasang orif (kawat, red) pada bagian yang mengalami patah tulangnya.Korban harus pula dijahit karena mengalami luka robekan yang cukup dalam. (*)
Belum Kejadian di Belitung
Hingga saat ini peristiwa mengerikan babi memakan manusia untungnya belum terjadi di Pulau Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Padahal di Pulau Belitung salah satu daerah populasi babi hutan terbanyak. Babi hutan juga jadi momok para petani, karena sering merusak tanaman mereka.