BELITONGEKSPRES.CO.ID, JAKARTA - Misteri keberadaan Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu terjawab. Ajudan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu hadir memenuhi panggilan Komnas HAM.
Bharada E memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di daerah Menteng Jakarta Pusat, Selasa 26 Juli 2022.
Ia datang terpisah bersama 6 ajudan mantan Kadiv Propam Polri lainnya, dengan kepala setengah tertunduk.
Tiba di Komnas HAM, Bharada E mengenakan pakaian serba hitam. Didampingi pengawalan, jalan Bharada E terburu-buru menembus kerumunan wartawan.
BACA JUGA:Akses Jalan dan Jembatan Belinyu Tidak Standar, Romlan Dorong Segera Diperbaiki
Kedatangan Bharada E untuk dimintai keterangan terkait kasus pembunuhan dan menembak mati Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Ferdy Sambo.
"Bharada...bharada...Bharada..." sapa sejumlah wartawan yang mencoba mengajaknya berbincang atau sekedar menjawab beberapa pernyataan.
Tidak ada respon sama sekali, Bharada E tetap terdiam, sembari terus berjalan masuk ke dalam gedung Komnas HAM.
BACA JUGA:Kawasan Hutan Hancur Akibat Tambang Ilegal, Ketua DPRD Belitung: Tindak Tegas
BACA JUGA:Keberadaan Bharada E Masih Misteri, Sembunyi atau Disembunyikan?
Sementara ajudan Ferdy Sambo lainnya datang secara bersamaan. 4 orang diantaranya tampak mengenakan kemeja putih,celana cokelat dipadu sepatu warna senada serta masker hitam.
Mereka kompak mengenakan tas selempang warna hitam. Berjalan cepat menghindari awak media masuk ke dalam gedung Komnas HAM.
Komnas HAM terlebih menyelesaikan pemeriksaan terhadap 6 ajudan Ferdy Sambo tersebut. Selanjutnya, Komnas HAM meminta keterangan Bharada E.
BACA JUGA:Pemilik 8,873 Ton Timah Balok Ilegal Tangkapan Polda Babel Masih Misterius
Hasil pemeriksaan Komnas HAM mendapatkan temuan baru. Yaitu mengenai luka tembak di tubuh Brigadir J atau Nofryansyah Yosua Hutabarat.