BACA JUGA:Sambut Peserta KTT G20, Yoga Nursiwan: Pengembangan Geosite di Pulau Belitung Prioritas Utama
Namun tak disangka pada Sabtu, 6 Agustus 2022, Andreas dan penasihat kuasa hukum lainnya mengundurkan diri sebagai pengacara Bharada E.
Setelah perubahan kuasa hukum, Bharada E kepada pengacara barunya, Deolipa Yumara mengakui kebohongan terkait kasus penembakan Brigadir J.
Kali ini, pengakuan Bharada E terhadap Deolipa Yumara adalah ia mengaku bahwa mendapat perintah dari atasannya untuk menembak Brigadir J.
"Ya, dia diperintah oleh atasannya," jelas Deolipa Yumara saat dimintai keterangan, Minggu 7 Agustus 2022.
Sayangnya tak dijelaskan sosok atasan yang disebut Bharada E kepada pengacaranya ini.
BACA JUGA:Pengacara Tersangka Bharada E Resmi Mengundurkan Diri, Apa Alasannya?
Hanya saja, Deolipa menyebut sosok atasan Bharada E ini adalah atasan yang dia jaga. "Atasan langsung, atasan yang dia jaga," sambungnya.
Ia menjelaskan, Bharada E diperintah atasannya lansung untuk membunuh Brigadir J dengan penembakan.
"Ya, diperintahnya ya untuk melakukan tindakan pidana pembunuhan," jelas Deolipa Yumara lagi.
Terbaru, selain sebagai tersangka, Bharada E juga akan mengajukan diri untuk membantu penyidik mengungkap kasus penembakan Brigadir J atau sebagai justice collaborator.
Berdasarkan hal tersebut, Bharada E ajudan yang ternyata hanya seorang sopir Ferdy Sambo itu, telah mengungkap nama-nama yang terlibat dalam kasus kematian Brigadir J.
BACA JUGA:Warga Belitung Ini Tewas Bersimbah Darah di Jawa Tengah, Diduga Korban Pembunuhan
"Semalam, kan, udah di-BAP. Semua udah disebutin, udah dijelasin semua di situ," jelas Muhammad Boerhanuddin salah satu pengacara Bharada E.
Sayangnya tak disebutkan secara rinci nama-nama dalam BAP tersebut. "Nggak bisa. Itu kepentingan penyidik, belum bisa kita publish," kata Boerhanuddin.
Namun Boerhanuddin memastikan, dalam laporan BAP itu terdapat lebih dari seorang nama yang diungkap oleh Bharada E.