BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Aliansi Pecinta Sepak bola Belitung akan menggelar aksi solidaritas menyalakan lilin untuk Tragedi Kanjuruhan, di Titik Nol Kota Tanjungpandan, Kamis (6/10) malam.
"Aksi ini merupakan bentuk solidaritas kami pecinta sepak bola di Belitung, pasca tragedi Kanjuruhan Malang, pekan lalu," kata Koordinator aksi Apriliansyah kepada Belitong Ekspres, Senin (3/10).
Dalam peristiwa itu, ratusan orang dinyatakan meninggal dunia, pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10). Mereka adalah Aremania dan Aremanita serta dua aparat kepolisian.
Apriliansyah menjelaskan, dalam aksi solidaritas tersebut akan diikuti belasan suporter yang ada di Kabupaten Belitung. Seperti Bobotoh Persib, Bonek Belitung dan Biak Belitong.
BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan Tak Berdampak , Liga 3 Babel Tetap Bergulir Oktober Ini
"Besok kita akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian mengenai aksi ini. Sebab di beberapa kota di Indonesia sudah menggelar doa bersama dan aksi sosial," ujarnya.
Bahkan Senin kemarin sejumlah unsur suporter di Pangkalpinang telah menggelar aksi di titik 0. Pria yang akrab disapa April ini berharap acara dapat berjalan lancar.
"Dengan adanya aksi solidaritas ini, kami berharap tidak ada lagi korban yang berjatuhan dalam mendukung tim Sepakbola," harap April.
"Dan juga semoga dengan adanya aksi di Belitung akan berdampak ke Nasional. Sehingga seluruh suporter di Indonesia kembali bersatu," pungkasnya.
BACA JUGA:OZM 2022 di Belitung Dimulai, Ini Target Sasarannya
BACA JUGA:DPUPR Beltim Uji Coba Aplikasi Cempedik, Inovasi Respon Cepat Perbaiki Infrastruktur
Diberitakan sebelumnya, tragedi paling 'berdarah' di dunia terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022.
Ratusan suporter dan dua polisi meninggal dunia, usai Laga Arema FC vs Persebaya pada pekan ke-11 Liga 1 musim 2022-2023 di Stadion Kanjuruhan, Malang, tersebut.
Sejarah kelam sepak bola Indonesia dipicu buntut Arema FC selaku tim tuan rumah mengakhiri laga bertajuk derby Jawa Timur, dengan kekalahan di stadion yang dibangun pada 1997 itu.