Larangan beberapa tempat untuk tidak membawa lato-lato ke sekolahan sebenarnya merupakan keputusan yang bijak. Benturan dari permainan lato-lato ini membuat suara yang cukup berisik dan pastinya akan sangat mengganggu.
Lato-lato juga bukan termasuk alat untuk belajar mata pelajaran. Jadi, memang tidak seharusnya mereka membawanya ke sekolahan.
Lato-lato juga dinilai sebagai permainan yang kurang aman untuk anak kecil. Sebab anak kecil belum bisa menjaga diri. Ada kalanya permainan tersebut mengenai mereka sendiri atau justru permainan tersebut mengenai temannya.
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) bahkan juga mendukung sekali dengan adanya kebijakan sejumlah dinas pendidikan di berbagai daerah yang menerbitkan surat edaran dengan melarang peserta didiknya membawa mainan lato-lato ke sekolah.
Menurut FSGI, main lato-lato di sekolah juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan dalam proses belajar mengajar.
Peran Orang Tua
Perlu kita pahami, banyaknya edaran terkait larangan membawa lato-lato ke sekolah bukanlah untuk melarang permainan ini. Jadi, kita harus bisa menyikapinya dengan bijak. Mengetahui, setiap anak memang memiliki hak untuk bermain. Namun, tentunya harus dalam waktu dan tepat.
Jadi, pada dasarnya boleh-boleh saja anak-anak bermain lato-lato. Namun, jangan sampai anak-anak membawa mainan ini ke sekolah.
BACA JUGA:Partisipasi Masyarakat Sebagai Bagian Penyelenggaraan Pemilu
Dalam hal ini, peran orang tua sangatlah dibutuhkan. Orang tua harus selalu memperhatikan dan mengarahkan anak-anaknya saat bermain. Jangan sampai permainan lato-lato ini justru membahayakan diri mereka atau orang lain.
Jangan lupa juga untuk memberikan pengarahan pada anak agar tidak memainkan permainan ini saat sedang jam pelajaran. Sebab, selain mengganggu konsentrasi belajarnya, suara yang ditimbulkan lato-lato juga mengganggu ketenangan dalam proses belajar mengajar.
Peran orang tua juga bisa dikatakan cukup krusial untuk memberikan pemahaman ataupun mengedukasi anak-anak terkait bagaimana cara, aturan, sampai dengan bahaya dari setiap permainan yang dimainkannya, termasuk lato-lato ini.
Karena lato-lato merupakan permainan yang bersifat permainan fisik, maka ada risiko berbahaya untuk anak. Akan tetapi, lato-lato tidak memberikan risiko bahaya asalkan ada pendampingan dan pengawasan orangtua maupun orang terdekat.
Permainan ini bisa berdampak negatif pada saat sang anak bermain tanpa pengawasan orang tua maupun orang terdekat.
Tak hanya itu saja, karena terlalu asyik bermain bisa jadi seorang anak jadi meninggalkan kewajibannya. Mulai dari malas belajar dan mengerjakan PR, malas untuk beribadah, karena mereka lebih mementingkan bermain lato-lato.
Adapun risiko paling parah lagi yaitu anak bermain lato-lato tanpa pengawasan hingga mencelakai diri sendiri ataupun orang lain.