TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung melaksanakan rapat terkait pelayanan RSUD dr H Marsidi Judono Tanjungpandan.
Rapat tersebut digelar Pemkab Belitung karena akhir-akhir ini RSUD dr H Marsidi Judono sering mendapatkan sorotan terkait masalah pelayanan seperti sistem antrian dan lain sebagainya.
Wakil Bupati (Wabup) Belitung Isyak Meirobie memimpin rapat didampingi Asisten Bidang Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat, Bakri Heuriansyah di ruang rapat Bupati, Senin (20/2/2023)
Turut hadir, Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Kesra Jayusman, Kepala Bappeda Belitung Nurman Sunanda, Direktur RSUD dr H Marsidi Judono dr Hendra SpAn, Kadinkes Belitung dr Dian Farida, Kepala BKSDM KA Azami, dan undangan lainnya.
BACA JUGA:Terkendala Kabut Tebal, 6 Helikopter Gagal Evakuasi Kapolda Jambi
Isyak Meirobie mengatakan, rapat terkait pelayanan tersebut guna menambah inovasi di RSUD dr H Marsidi Judono untuk menjawab aspirasi masyarakat Belitung.
“Tujuan untuk meningkatkan rasa nyaman dan aman dan percepatan pelayanan-pelayanan bagi masyarakat di bidang kesehatan,” kata Isyak Meirobie kepada Belitong Ekspres usai rapat itu.
Menurut Isyak, banyak sekali masukan dan koreksi yang harus diperbaiki seperti sistem online. Itu agar masyarakat yang tidak punya akses itu bisa menggunakan sistem komputer yang ada di kantor desa.
Lalu, ia meminta dokter spesialis yang melayani di poli agar ditambah jam kerja, tentu dengan orang yang berbeda. Bahkan, ia menyarankan, jika ada layanan pagi, lalu layanan siang juga dibuka.
BACA JUGA:Tambang Timah Ilegal Rambah Sumber Air Baku PDAM Belitung
“Kalau Sumber Daya Manusia (SDM) kurang kita tambah, jangan masyarakat yang menyesuaikan, tapi kita pelayan publik yang nambah orang,” beber Isyak.
Isyak menerangkan, RSUD saat ini banyak inovasi dalam hal pelayanan. Akan tetapi perkembangan jaman terus berjalan dan masalah akan juga muncul diiringi kebutuhan publik yang banyak dan luas.
Ia menjelaskan, inovasi yang harus dilakukan misalnya mempermudah antrean poli melalui pelayanan pendaftaran online dengan memanfaatkan Kerisi atau Kios Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Terintegrasi di desa-desa.
“Maka, perlu ada inovasi tambahan, perlu koreksi untuk pelayanan, perlu evaluasi terus menerus, supaya rasa puas ini lahir,” terangnya.
Selain itu, orang nomor dua di Belitung ini meminta ada perekrutan relawan digital untuk mengajari masyarakat cara mendaftar secara online. Bagi orang-orang tua, pendaftaran secara online dapat dilakukan anaknya sehingga dapat mempermudah pelayanan.