MANGGAR, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Anggota DPR RI Komisi VI dari fraksi Nasdem, Zuristyo Firmadata menyatakan dunia usaha sangat berperan strategis dalam percepatan pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan.
Hal itu disampaikan melalui Ketua DPD Nasdem Belitung Timur (Belitim) Abdul Fatah, dalam Forum Sosialisasi Kemudahan Berusaha dengan Tema “Sosialisasi Informasi Distribusi Tidak Langsung” bagi para pemula, pelaku dan penggiat dunia usaha khususnya pelaku UMKM, Selasa (21/3/2023).
Salah satu jenis usaha yang sangat terbuka dilakukan pemula, pelaku dan penggiat dunia usaha adalah waralaba. Sistem ini memungkinkan kerjasama antara pemilik merek dagang dengan pelaku usaha dalam hal mendelegasikan mereknya kepada pihak lain. Cukup dengan membeli hak merek, pihak lain sudah bisa langsung menjalankan usahanya.
“Kemitraan waralaba berkembang pesat di Indonesia karena memiliki produk unik, harga kompetitif, dan kemitraan yang sederhana dengan investasi ringan,” ujarnya.
BACA JUGA:Mak Inang Ferra Emban Amanah Ketua HARPI Melati Beltim 2023-2027, Ini Program Kerjanya
Berdasarkan data kementerian perdagangan bahwa pada masa covid 19 tahun 2020 bisnis waralaba di Indonesia masih tetap berkontribusi dalam penyerapan 628.000 tenaga kerja dan mencatat omzet tidak kurang dari Rp 54,4 miliar.
“Oleh karena itu, melalui kegiatan ini saya berharap kepada peserta dan masyarakat luas dapat mengambil peluang dalam menangkap informasi serta menjalankan bisnis distribusi secara tidak langsung salah satunya melalui bisnis Waralaba,” harap dia.
Selain mengajak pelaku usaha untuk bermitra dengan sistem waralaba, dia juga membeberkan fakta bahwa berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 tumbuh sebesar 5,31 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,70 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 19,87 persen. Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 16,28 persen.
BACA JUGA:TPP ASN Beltim Akan Segera Cair Tapi Besarannya Sedikit Berkurang
“Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan yang positif setalah pandemi Covid-19 memberikan efek kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) antara lain adalah mereka yang bergerak di bidang kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, fashion, dan kerajinan,” terangnya.
“Para pelaku UMKM merasakan dampak dari pandemi Covid-19 dalam hal penurunan jumlah penjualan yang mengakibatkan pendapatan usaha menurun, kekurangan modal, dan terhambatnya pendistribusian barang,” pungkasnya.