Selain itu, ia mendorong agar kearsipan di Kabupaten Belitung itu semakin bagus, baik di OPD, hingga desa dan kelurahan hingga masyarakat.
Maka dari itu, ia berharap Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Belitung, terus memberikan literasi kepada masyarakat.
"Arsip itu disimpan, sama seperti kita lahir ada akta, foto-foto telapak kaki kita dan untuk orang bekeluarga ada surat nikah, aset-aset dan lain-lainnya itu harus diarsipkan dengan baik," bebernya.
Kata dia, di arsip nasional itu banyak arsip tentang Belitung. Mereka sering membuka akses untuk Belitung bagi yang ingin belajar mengenal masa lalu Belitung di arsip nasional itu.
Apalagi, Pemkab Belitung ingin terus menggali arsip nasional yang berkaitan dengan pahlawan nasional , terutama yang sedang diajukan menjadi pahlawan nasional yakni H. AS Hanandjoedin.
Kemudian, ia juga menyebutkan potensi-potensi arsip Belitung yang ada di luar negeri seperti Belanda, Inggris dan negara lainnya.
"Saya punya hubungan dengan seluruh kepala arsip nasional di dunia, jadi kalau di Pemkab Belitung ingi memerlukan arsip di Belanda, saya tinggal komunikasi dan itu bisa dikirim atau bisa dijemput," jelasnya.
BACA JUGA:Dari Bhayangkara FC, Kasim Botan Gabung Persebaya Surabaya
BACA JUGA:Pemilu 2024, Sabahat Ganjar Target Menang di Babel
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Belitung, Paryanta bersyukur, atas apa yang menjadi pengakuan dunia terhadap Geopark Belitong.
Makany, mereka berusaha melakukan pengarsipan dokumen itu secara rapi. Sehingga jika ada yang memerlukan arsip itu bisa digunakan.
"Jadi kita simpan secara baik, dan sewaktu-waktu diperlukan arsip itu tersedia, lalu dengan pengakuan ini artinya standar penyimpanan kita sudah standar nasional," katanya.
Paryanta mengungkap, mereka mempersipkan masuk nominasi MKB Tahun 2023 itu sekitar 3 bulan dengan bekerjasama dengan Geopark Belitong.
"Itu kita tata secara strukturan dan rapi arsipnya dan kita simpan secara baik sehingga jika ada yang memerlukan itu tersedia," tandasnya.