1. Keturunan Minangkabau yang bermukim di Kabupaten Bungo Tebo dan Mersan.
2. Keturunan Sumatera Selatan yang bermukim di Kabupaten Batanghari.
3.Keturunan Jambi Asli yang merupakan Kubu Air Hitam di Kabupaten Sarolangun Bangko.
Berdasarkan data dari Departemen Sosial Republik Indonesia pada tahun 1990, dijelaskan bahwa sejarah Suku Anak Dalam dimulai tahun 1624.
Kala itu, kerajaan Jambi dan Kesultanan Palembang sedang mengalami perselisihan yang hebat, padahal keduanya berasal dari rumpun yang sama.
Buntut perselisihan tersebut berakhir di Medan perang yang terjadi di Air Hitam pada tahun 1629.
Mereka yang masih hidup dari petempuran tersebut memilih tinggal di hutan rimba, namun terbagi lagi menjadi 2 kelompok yang berbeda.
BACA JUGA:Dijamin Enak, Begini Cara Membuat Telur Gulung yang Lagi Viral
BACA JUGA:6 Rekomendasi Tempat Instagramable di Bangka Belitung, Bikin Feed Makin Kece!
Berdasarkan informasi dari Departemen Sosial akibat peperangan itu Suku Anak Dalam terbagi menjadi dua kelompok hingga saat ini.
Kedua kelompok tersebut bahkan memiliki adat istiadat, ciri-ciri fisik dan bahasa yang berbeda.
Suku Anak Dalam yang tinggal di hutan belantara Musi Rawas, Sumatera Selatan, berbicara dengan bahasa Melayu.
Mereka identik berkulit kuning dan memiliki ciri fisik seperti ras Mongoloid, dan dipercaya bahwa mereka adalah keturunan dari masyarakat Kesultanan Palembang.
Sementara itu, Suku Anak Dalam yang mendiami kawasan hutan Jambi memiliki ciri fisik rambut ikal, kulit sawo matang, dan bentuk mata yang menjorok ke dalam.
Kelompok memiliki ciri fisik seperti ras Wedoid, yaitu campuran Wedda dan Negrito. Kelompok etnis ini dipercaya merupakan keturunan dari Kerajaan Jambi.