BELITONGEKSPRES.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Beliadi mengunjungi Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menindaklajuti keluhan mahalnya harga pakan pembudidaya ikan.
Kunjungan tersebut dilakukan Beliadi setelah mendengarkan masukan dan keluhan dari masyarakat Babel atau Bangka Belitung dalam pertemuan di Gedung Mina Bahari IV, Lantai 5, Gambir, Jakarta Pusat.
Beliadi mengatakan, transformasi ekonomi yang dicanangkan presiden Jokowi salah satunya adalah peralihan dari sektor pertambangan menuju sektor perikanan tangkap. Khususnya mengedepankan sektor perikanan budidaya.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) sangat termotivasi dan berupaya keras untuk mewujudkan transformasi ekonomi ini dengan cara meningkatkan sektor ekonomi. Terutama dalam bidang perikanan, termasuk pengembangan budidaya ikan.
Sebelumnya, pemeliharaan ikan dan udang dominan dilakukan oleh perusahaan besar. Namun, dalam dua tahun terakhir, aktivitas pemeliharaan ikan dan udang telah meningkat secara signifikan di kalangan masyarakat kecil. Hal ini telah menjadi salah satu faktor utama dalam menggerakkan perekonomian mikro setelah industri pertambangan.
"Kendala utama yang dialami oleh petani budidaya ikan di Babel adalah mahalnya pakan ikan, yang mungkin disebabkan monopoli harga pakan yang ditentukan oleh distributor. Harga pakan ikan dipasaran kisaran Rp14.000 sampai dengan Rp15.000," kata Beliadi kepada Belitong Ekspres
Harga pakan yang tinggi memiliki dampak ekonomi yang merugikan bagi petani budidaya ikan. Hal ini dapat mengurangi minat para petani budidaya untuk mengembangkan usaha mereka, yang sejatinya sangat diharapkan dapat berkembang. "Melalui koordinasi ini, diharapkan dapat ditemukan masukan dan solusi dari KKP untuk mengatasi permasalahan tersebut," ujar Beliadi.
Dalam pertemuan dengan Dirjen Perikanan Budidaya KKP, Beliadi menyambut baik informasi yang dia terima. Seperri harga pakan ikan UPTD BBPBL Lampung masih sangat wajar dan secara ekonomis masih memberikan keuntungan bagi petani budidaya.
Karena itu, Beliadi berencana menjajaki peluang kerja sama dengan UPTD BBPBL Lampung sebagai solusi untuk memberikan bantuan kepada petani yang menggeluti budidaya ikan di Babel secepat mungkin.
"Kami mohon bantuan dan dukungan dari Dirjen Perikanan Budidaya KKP RI mengingat jumlah produksi hanya 80 ton/tahun, sedangkan Bangka Belitung diperkirakan membutuhkan 10 ton/tahun," sebut Beliadi.
BACA JUGA:Kurang Inovasi, Beliadi Sentil Pemprov Babel Selalu Pakai Strategi Lama untuk Genjot PAD
Maka dari itu, dia meminta agar Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung senantiasa berkoordinasi dan berkolaborasi intens dengan KKP RI. Dalam hal ini guna menjelaskan kebutuhan Babel ke pusat agar dapat memperoleh bantuan yang dapat membantu masyarakat.
"Termasuk terkait bantuan mesin pakan ikan dan bahan baku pakan serta program-program lain dari pusat yang dapat diberikan kepada daerah tidak hanya mengandalkan APBD saja," pungkas Ketua DPC Partai Gerindra Beltim itu.
Sementara itu, Direktur Pakan dan Obat Ikan Dirjen Perikanan Budidaya KKP RI Ujang Komarudin, menyambut baik kehadiran Wakil Ketua DPRD Babel. Dia menyampaikan terlebih dahulu topoksi Dirjen Perikanan Budidaya KKP RI khususnya terkait dalam penyediaan pakan ikan.