8. Djoko Susanto
Selanjutnya adalah Djoko Susanto, pemilik Alfamart Alfa Toko Gudang Rabat, sebuah supermarket dengan konsep unik.
Perjalanan usahanya dimulai dari pengelolaan warung makan sederhana milik orang tuanya, yang kemudian berkembang menjadi jaringan supermarket diskon yang sukses.
Djoko Susanto memulai pendidikannya di Sekolah Dasar Tionghoa Bei Hoa dan kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Tionghoa Pa Chung.
Pada tahun 1965, ia meneruskan studinya ke Sekolah Menengah Atas Pa Chung (yang sekarang menjadi SMA Negeri 10 Jakarta).
Namun, pada pertengahan tahun 1966, ia terpaksa harus meninggalkan sekolah karena pemerintah Indonesia saat itu menutup sekolah-sekolah Tionghoa.
BACA JUGA:BUMN Buka Program Magenta, Nomor 2 Khusus Santri Cukup KTP
Pada usia 17 tahun, Djoko mulai mengelola usaha milik orang tuanya, sebuah kios sederhana yang diberi nama Toko Sumber Bahagia.
Awalnya, kios tersebut menjual bahan pokok, namun kemudian Djoko juga mulai menjual rokok, dan akhirnya ia fokus sepenuhnya pada penjualan rokok.
Kesuksesannya menarik perhatian Putera Sampoerna, yang pada saat itu memiliki salah satu perusahaan rokok tembakau dan cengkih terbesar di Indonesia.
Mereka bertemu pada awal tahun 1980 dan setuju untuk bekerja sama pada tahun 1985 dengan membuat 15 kios di beberapa lokasi di Jakarta.
Pada tanggal 27 Agustus 1989, mereka meluncurkan produk kerja sama mereka, yaitu Alfa Toko Gudang Rabat, sebuah supermarket dengan konsep yang inovatif.
BACA JUGA:Deretan Artis Terkaya di Indonesia Saat Ini, Bapaknya Cipung Nomor Berapa Yah..?
Inilah yang menjadi awal kesuksesan Djoko Susanto dengan merek dagang Alfa. Saat ini, kekayaannya mencapai USD4,4 miliar atau sekitar Rp68 triliun.
9. Tahir dan Keluarga
Prof Dr Tahir, MBA Ang Tjoen Ming adalah pengusaha terkaya urutan ke 9 di Indonesia. Ia adalah seorang investor dan filantropis yang sangat dihormati dalam dunia bisnis.