BELITONGEKSPRES.CO.ID - Pernahkah kamu mendengar penyakit Intoleransi Makanan?. Mungkin terdengar aneh dan asing karena penamaan penyakit ini tidak umum seperti penyakit kebanyakan lain.
Selain itu, kamu harus tahu bahwa Intolerasi makanan merupakan satu diantara 144 penyakit yang dicover alias ditanggung pembiayaannya oleh BPJS Kesehatan.
Mengutip halodoc.com, intoleransi makanan merupakan kondisi saat tubuh sulit mencerna zat dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Namun, kondisi intoleransi makanan tentu berbeda dengan alergi makanan.
Di mana perbedaannya? Alergi makanan memicu sistem kekebalan tubuh sedangkan intoleransi makanan tidak demikian. Selain itu, gejala alergi makanan dapat melibatkan seluruh tubuh sedangkan intoleransi makanan cenderung terbatas pada sistem pencernaan.
BACA JUGA:3 Kali Berikan Pelayanan Jelek, Fasyankes Bisa Diputus Kontrak BPJS Kesehatan
BACA JUGA:Mengenai 21 Jenis Penyakit dan Layanan yang Tidak Ditanggung dan 6 Manfaat BPJS Kesehatan
Gejala intoleransi makanan seringkali terjadi karena seseorang memiliki hipersensivitas terhadap produk seperti susu, gluten, kacang-kacangan dan lainnya. Di asia, kebanyakan kasus intoleransi makanan disebabkan laktosa pada susu. Sebenarnya, gejala pengidap intoleransi makanan mungkin sulit ditentukan karena gejalanya mirip dengan alergi makanan.
Tapi sekali lagi, keduanya adalah berbeda. Misalnya, seseorang yang alergi kacang-kacangan akan menimbulkan gejala meski hanya sedikit mengkonsumsinya. Sedangkan kasus intoleransi makanan, konsumsi sedikit kacang belum tentu berpengaruh.
Onset biasanya terjadi beberapa jam setelah makanan masuk kedalam tubuh dan dapat bertahan selama beberapa jam atau hari. Dalam beberapa kasus, gejala intoleransi makanan akan terlihat setelah 48 jam.
BACA JUGA:Peserta BPJS Kesehatan Wajib Tahu, Ini Aturan Baru Rujukan Pasien Berobat ke Rumah Sakit
BACA JUGA:Mudah, Begini Cara Dapat Kacamata Gratis dari BPJS Kesehatan
Berikut ini adalah gejala penyakit intoleransi makanan yang paling umum:
1. Kembung
2. Migrain
3. Sakit kepala