4. Batuk
5. Hidung meler
6. Sakit perut
7. Diare
8. Kulit kemerahan dan gatal (utrikaria)
Seseorang dapat mengalami intoleransi makanan ketika tubuhnya kekurangan enzim yang diperlukan untuk mencerna makanan. Meskipun enzim merupakan zat yang sangat penting dalam proses pencernaan makanan.
Kehilangan atau kurangnya beberapa enzim dapat menghambat proses pencernaan makanan. Misalnya, intoleransi laktosa terjadi karena kekurangan enzim laktase.
BACA JUGA:Peserta BPJS Kesehatan Bisa Dapat Gigi Palsu Gratis, Begini Cara Klaim
BACA JUGA:Anda Sakit Gigi? Ini Dia 7 Cara Ampuh untuk Mengatasinya Secara Alami
Laktase merupakan suatu enzim yang memecah gula susu (laktosa) menjadi molekul-molekul yang lebih kecil agar tubuh mudah menyerap melalui usus. Jika laktosa masih didalam pencernaan, kondisi itu dapat menimbulkan spasme atau kram usus, sakit perut, kembung, diare dan gas.
Karena itulah, penderita intoleransi laktosa memiliki kemiripan gejala dengan alergi susu sehingga seringkali salah diagnosis. Selain laktosa pada susu, intoleransi makanan juga bisa disebabkan salisilat dalam makanan.
Salisilat merupakan turunan asam salisilat yang muncul secara alamiah pada tanaman sebagai mekanisme pertahanan melawan bakteri, jamur, serangga, dan penyakit yang berbahaya.
Kemudian, salisilat banyak ditemukan dalam makanan seperti buah-buahan, sayur sayuran, rempah-rempah, herbal, teh dan zat tambahan rasa serta penyedap rasa.
BACA JUGA:Menpan RB Jamin Pendapatan Honorer Tidak akan Berkurang, Segini Gaji yang akan Diterima
BACA JUGA:Mengenal Penyakit Kaki Gajah, Begini Cara Mencegahnya
Bahan kimia tertentu yang terkandung dalam makanan dan minuman dapat menyebabkan intoleransi makanan. Beberapa orang lebih sensitif terhadap bahan kimia seperti Amina ketimbang orang lain yang menyebabkan mereka rentan terkena intoleransi makanan.