Caleg akan kesulitan menghadapi masyarakat jika pengetahuan soal dapilnya sendiri kurang.
Kondisi yang ada di dapil bisa menjadi bahan kampanye untuk menarik perhatian pemilih. Contoh kondisi jalan, infrastruktur yang harus diperjuangkan dan sebagainya.
BACA JUGA:Masjid Kubah Timah Terbesar di ASEAN Jadi Ikon Kota Pangkalpinang
BACA JUGA:Pj Gubernur Babel Suganda Segera Berganti, Gigih Guntoro: Syarat Aroma Politik
Selain itu caleg wajib tahu kondisi dan tipe kehidupan masyarakat di dapilnya sehingga materi kampanye bisa disesuaikan.
Akan jadi lucu caleg bahas masalah sawah, sementara di daerah tersebut tidak ada sawah. Maka harus paham dengan dapilnya.
2. Silaturahmi
Caleg harus banyak melakukan silaturahmi dengan masyarakat jika memungkinkan door to door lebih efektif. Caleg jangan memilih-milih masyarakat untuk didatangi karena siapapun orangnya suaranya dihitung sama.
Rumah warga yang memasang poster kandidat lain pun dapat didatangi tanpa masalah. Bisa jadi program yang kita tawarkan lebih menarik dari caleg yang sudah datang lebih awal.
BACA JUGA:Kapal Penyeberangan ke Pulau Buku Limau Sudah Tersedia, Ini Jadwal dan Tarifnya
BACA JUGA:Berimbas ke Pariwisata, Beliadi Minta Kemenhub Tambah Penerbangan ke Belitung
3. Visi dan Misi
Caleg juga harus menyampaikan visi dan misi mereka kedepan dan hal tersebut harus sejalan dengan kebutuhan daerah dan harapan masyarakat. Contoh di wilayah pertanian visi dan misi mengenai peningkatan akses jalan dan kesejahteraan mereka.
4. Gunakan Bahasa Yang Tepat
Menggunakan bahasa yang tepat juga sangat penting untuk dilakukan saat berkomunikasi dengan masyarakat. Contoh saat depan petani bahasannya harus soal pertanian, depan pedagang bahas soal perdagangan dengan anak muda harus sesuai dengan selera muda-mudi dan sebagainya.
Hindari menggunakan bahasa tinggi atau berbicara tentang teknologi modern saat berinteraksi dengan petani, karena hal itu mungkin tidak relevan atau sulit dipahami oleh mereka.