Setelah pengibaran bendera pusaka merah putih tersebuy, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa selamat yang dipimpin oleh H. Mohammad Yasin.
Beberapa hari kemudian, pada tanggal 16 Oktober 1945, terbentuklah Komite Nasional Indonesia (KNI) Belitung Timur, menandai langkah awal perjuangan kemerdekaan di daerah.
BACA JUGA:Airlangga Hartarto Mendadak Mundur Sebagai Ketum Golkar, Singgung Demi Stabilitas Demokrasi
BACA JUGA:Penambang Timah di Belitung Sukses Beralih ke Budidaya Ikan Kerapu: Peluang Cuan Ekonomi Baru
Sebagai tambahan informasi, peristiwa bersejarah ini tercatat dalam berbagai sumber lokal, termasuk dalam Buku Sejarah Bangka Belitung yang ditulis oleh Husnial Husin Abdullah.
Buku ini menjadi rujukan penting bagi masyarakat yang ingin mendalami sejarah perjuangan kemerdekaan di Pulau Belitung dan sekitarnya.
Kamu juga dapat menemukan referensi terkait dalam arsip dan catatan sejarah lokal yang mengulas berbagai momen penting yang pernah terjadi di daerah ini.
Jika Kamu ingin memperdalam pengetahuan tentang sejarah Pulau Belitung, kunjungi perpustakaan daerah atau berbicara langsung dengan para sejarawan lokal yang sering kali memiliki cerita dan informasi yang tidak banyak diketahui publik.
BACA JUGA:Kejati Bongkar Korupsi KUR di Bank Sumsel Babel Cabang Manggar Rp18,8 Miliar, Ini Dia Tersangkanya
Menelusuri sejarah Pulau Belitung tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga memperkuat rasa cinta pada tanah air. Semoga artikel ini bermanfaat!