Keahlian pertukangan dan pekerjaan tangan kini dipandang sebagai keterampilan yang bernilai tinggi dan menjanjikan di tengah ancaman otomasi.
John Mihm, seorang konsultan pendidikan pemerintah bagian Wisconsin, menjelaskan bahwa ada pergeseran paradigma dalam dunia kerja.
BACA JUGA:Daftar Negara dengan Gaji Bulanan Tertinggi dan Terendah di Dunia, Indonesia di Urutan Berapa?
BACA JUGA:Harga Emas Diprediksi Tembus US$ 4.000, Ini Porsi Ideal Investasi yang Disarankan Ahli
Dulu, pekerjaan tangan dianggap sebagai pekerjaan yang tidak bergengsi. Namun, saat ini keterampilan tersebut justru dianggap sebagai pekerjaan dengan keahlian tinggi dan gaji yang kompetitif.
Hal ini menarik minat banyak orang yang kini mulai menyadari bahwa mereka bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar dengan keterampilan praktis yang dapat langsung diaplikasikan di dunia industri.
Pergeseran ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi canggih dan AI semakin berkembang, pekerjaan tradisional yang melibatkan keterampilan praktis tidak pernah kehilangan daya tariknya.
Sebaliknya, profesi seperti pengelasan, pertukangan, dan manufaktur kini mendapat pengakuan sebagai karier yang solid dengan potensi gaji yang menguntungkan.
Ini tentunya memberikan harapan baru bagi banyak orang yang merasa terancam oleh otomatisasi, bahwa keahlian tangan pekerjaan lama tetap menjadi pilihan yang relevan di era digital.***