BRI Tumbuh di Tengah Dinamika Ekonomi Global, Bukukan Laba Rp13,8 Triliun

Rabu 30-04-2025,19:45 WIB
Reporter : Yudiansyah
Editor : Redaksi BE

Di tengah tantangan ekonomi global yang masih berlangsung, BRI Group berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun dan total aset mencapai Rp2.098,23 triliun, yang tumbuh 5,49% secara year on year (yoy).

Pertumbuhan ini didorong oleh strategi penyaluran kredit selektif dan berkualitas, di mana semua segmen kredit menunjukkan pertumbuhan positif dengan fokus utama pada segmen UMKM.

Sementara itu, Akhmad Purwakajaya, Direktur Micro BRI, menjelaskan bahwa BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.373,66 triliun, yang tumbuh 4,97% yoy. Dari total penyaluran kredit tersebut, segmen UMKM tetap mendominasi dengan kontribusi 81,97%, setara dengan Rp1.126,02 triliun.

Penyaluran kredit UMKM BRI yang terus mengalami pertumbuhan positif juga didukung oleh berbagai inisiatif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Salah satu inisiatif penting adalah AgenBRILink, yang kini telah mencapai 1,2 juta agen. 

BACA JUGA:Kisah UMKM Mendunia: Bali Nature Sukses Go Internasional Berkat Pemberdayaan BRI

Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan pertumbuhan sebesar 49,48% yoy, mencerminkan upaya BRI dalam memperluas akses keuangan ke seluruh lapisan masyarakat.

“Agen-agen tersebut tersebar di lebih dari 67 ribu desa atau menjangkau lebih dari 88% dari total desa di Indonesia, serta mencatat volume transaksi sebesar Rp423 triliun di sepanjang Triwulan I 2025," ungkap Akhmad.

Ia menjelaskan, AgenBRILink adalah inovasi layanan BRI yang memungkinkan bank untuk bekerja sama dengan nasabah sebagai agen atau mitra, yang dapat melayani berbagai transaksi perbankan masyarakat secara real-time online dengan sistem sharing fee.

Inisiatif-inisiatif BRI ini semakin mempertegas komitmennya dalam memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan. Selain itu, BRI juga berperan strategis dalam membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi tingkat kemiskinan, yang sejalan dengan visi pembangunan nasional yang tertuang dalam Asta Cita Pemerintah Republik Indonesia.

BACA JUGA:Super Apps BRImo Tembus 40 Juta User, Transaksi Sentuh Rp1.599 Triliun di Triwulan I/2025

Terkait dengan kualitas kredit, Direktur Manajemen Risiko BRI, Mucharom, menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit BRI diikuti dengan perbaikan kualitas yang signifikan. Hal ini dicapai berkat penerapan manajemen risiko yang efektif dan prudent dalam proses penyaluran kredit.

Perbaikan kualitas kredit tersebut tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) yang membaik dari 3,11% pada akhir Triwulan I 2024 menjadi 2,97% pada akhir Triwulan I 2025. Selain itu, rasio Loan at Risk (LAR) juga mengalami perbaikan, turun dari 12,68% di akhir Triwulan I 2024 menjadi 11,12% di akhir Triwulan I 2025.

BRI juga terus memastikan pencadangan yang memadai untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas aset. Hal ini tercermin dari rasio NPL Coverage BRI yang mencapai 200,60%, menunjukkan kesiapan bank dalam menghadapi risiko pemburukan kualitas aset.

“Dengan coverage ratio yang sangat memadai ini, BRI tidak hanya mampu menjaga stabilitas neraca secara berkelanjutan, namun juga memberikan keyakinan kepada investor, regulator, dan seluruh stakeholders bahwa perseroan memiliki fundamental yang kuat dalam menghadapi dinamika ekonomi, terutama di tengah kondisi tekanan ekonomi dan geopolitik global seperti perang tarif," jelas Mucharom.

BACA JUGA:Kisah Sukses Serius Pangan Nusantara: UMKM Kopi Lokal Go Global Berkat Pemberdayaan BRI

Selanjutnya adalah Direktur Network & Retail Funding BRI Aquarius Rudianto yang menjelaskan kinerja Dana Pihak Ketiga BRI. “Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mampu menghimpun DPK sebesar Rp1.421,60 triliun. Dana murah (CASA) mendominasi penghimpunan DPK BRI dengan proporsi mencapai 65,77% atau setara dengan Rp934,95 triliun," ungkapnya.

Kategori :