DAMAR, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi lokal, Wakil Gubernur Bangka Belitung (Wagub Babel) Hellyana, mengajak masyarakat Kabupaten Belitung Timur (Beltim) untuk mulai menanam singkong.
Dengan memanfaatkan potensi pertanian singkong tersebut, diharapkan mampu menjawab kebutuhan bahan baku industri tapioka serta membuka peluang kerja baru bagi masyarakat setempat.
Ajakan ini disampaikan langsung oleh Wagub Hellyana saat kunjungan kerja ke Pabrik PT Suryamas Beltim Indo Makmur, industri pengolahan singkong menjadi tepung tapioka di Kecamatan Damar.
"Saat ini pabrik masih mengalami kekurangan produksi, karena kekurangan bahan baku singkong," ujar Hellyana dalam keterangannya yang dilansir dari Antara, Rabu 7 Mei 2025.
BACA JUGA:11 Program Prioritas 'Beltim Nyaman' Masuk RPJMD 2025–2029, Siap Direalisasikan
Menurutnya, potensi industri olahan singkong di Belitung Timur cukup besar dan dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi masyarakat. Namun sayangnya, kapasitas produksi masih belum maksimal akibat terbatasnya pasokan singkong dari petani lokal.
"Pabrik ini bergerak di bidang pengolahan singkong menjadi tepung tapioka. Jika bahan baku mencukupi, maka pabrik ini dapat menyerap banyak tenaga kerja lokal," jelasnya.
Hellyana berharap masyarakat dapat memanfaatkan lahan kosong untuk menanam singkong agar bisa menjadi bagian dari rantai pasok industri ini.
Wagub menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat akan mempercepat pertumbuhan sektor pertanian dan industri pengolahan pangan di Kabupaten Beltim.
BACA JUGA:Cegah Korupsi, Pemkab Beltim Wajibkan Transaksi Nontunai Dana Desa
Sementara itu, Manajer Produksi PT Suryamas Beltim Indo Makmur, Willyam Chandra, menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan memiliki 1.500 hektare lahan singkong di tahap awal, untuk memenuhi kapasitas produksi pabrik secara bertahap.
"Tahun ini kami menargetkan bisa mencapai 50 sampai 60 persen kapasitas produksi. Target akhir kami adalah mencapai 4.500 hektare lahan singkong," ujar Willyam.
Tak hanya fokus pada produksi, Willyam juga menekankan komitmen perusahaan terhadap kelestarian lingkungan. Pabrik tidak membuang limbah secara sembarangan, melainkan mengolahnya menjadi produk yang berguna.
“Limbah padat dari pengolahan singkong bisa dijadikan pakan ternak. Dari 20 ton singkong, sekitar 5 ton limbah padat kami manfaatkan untuk pakan. Sementara limbah cair kami olah menjadi biogas,” jelasnya.