Truk-truk Diduga Bermuatan Timah Ilegal dari Belitung Bebas Keluar Pelabuhan Sadai, Siapa Dalangnya?

Truk-truk Diduga Bermuatan Timah Ilegal dari Belitung Bebas Keluar Pelabuhan Sadai, Siapa Dalangnya?--(Ist/Babel Pos)
TOBOALI, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Dugaan praktik penyelundupan pasir timah ilegal antarpulau di Bangka Belitung (Babel) terkesan masih aman dari sentuhan aparat penegak hukum (APH) setempat.
Buktinya, sejumlah truk dari Kabupaten Belitung yang diduga kuat mengangkut ratusan ton timah ilegal terpantau melenggang bebas keluar Pelabuhan Sadai, Bangka Selatan, tanpa adanya hambatan
Ketika truk-truk besar itu tiba di Sadai Rabu pagi 6 Agustus 2025, tidak ada satu pun petugas terlihat berjaga. Sementara manifest pengiriman juga disebut tidak diketahui pihak otoritas pelabuhan.
Perjalanan truk-truk tersebut kabarnya sempat tertunda saat berada di Pelabuhan Tanjung RU, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Selasa malam 5 Agustus 2025.
BACA JUGA:Praktik Gelap di Pelabuhan Tanjung RU: Ketika Negara Diam, Timah Ilegal Melenggang
Pemeriksaan mendadak dilakukan oleh petugas selepas waktu salat magrib, yang membuat kapal penyeberangan Menumbing Raya tertunda keberangkatannya menuju Pulau Bangka.
“Kapal sempat tertunda karena ada pemeriksaan. Setelah semua kendaraan masuk ke kapal, baru dilakukan pemeriksaan oleh aparat,” ujar seorang penumpang kapal, dikutip dari Babel Pos.
Penumpang dari Belitung itu menambahkan, sempat terdengar isu bahwa sejumlah kendaraan truk yang naik kapal mengangkut muatan pasir timah.
Petugas Pelabuhan Sadai Bangka Selatan mengonfirmasi adanya keterlambatan keberangkatan kapal akibat pemeriksaan oleh petugas di Pelabuhan Tanjung RU.
BACA JUGA:Ekspor Timah dan Nontimah Babel Turun 19,12 Persen Juni 2025, Tiongkok Tetap Jadi Pasar Utama
“Katanya sempat tidak boleh berlayar, tapi akhirnya kapal tetap diberangkatkan sekira pukul 21.00 WIB,” ujar petugas tersebut kepada Babel Pos (Grup Belitong Ekspres).
Namun setibanya kapal di Pelabuhan Sadai, kendaraan-kendaraan di dalam kapal tak dapat langsung keluar karena air laut sedang surut. Meski demikian, tidak ada tindak lanjut atau pemeriksaan lanjutan.
Bahkan, pihak ASDP Sadai mengaku tidak mengetahui adanya pengiriman timah karena tidak menerima dokumen manifest dari pihak pelabuhan asal.
Fenomena mencurigakan ini mendapat perhatian serius dari tokoh masyarakat Kabupaten Belitung, Oktoris Chandra yang karib disapa Cacan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: