Menanggapi ancaman ini, Google mengeluarkan imbauan tegas kepada seluruh pengguna untuk memperkuat sistem keamanan akun Gmail mereka.
Pengguna diminta memastikan bahwa nomor telepon pemulihan dan alamat email cadangan telah diatur dengan benar. Ini penting agar verifikasi identitas tetap bisa dilakukan apabila akun dicurigai dibobol.
Lebih lanjut, juru bicara Google menjelaskan bahwa perusahaan telah mendeteksi pola penyalahgunaan ini dan sedang mengimplementasikan pemblokiran otomatis untuk menghentikan rantai serangan.
“Kami mendorong semua pengguna untuk segera mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) dan teknologi passkeys yang lebih aman dibandingkan kata sandi biasa,” ujarnya.
BACA JUGA:Awas Modus Baru! Penipuan Dracula Bobol Ratusan Ribu Kartu Kredit Lewat HP
Secara ilmiah, teknologi 2FA dan passkeys bekerja dengan prinsip kriptografi asimetris, di mana sistem menghasilkan pasangan kunci publik dan privat yang hanya bisa digunakan secara berpasangan. Ini membuat akun hampir mustahil diretas hanya dengan mengetahui kata sandi pengguna.
Namun, perlindungan teknologi tidak akan cukup tanpa kesadaran pengguna. Para pakar keamanan digital terus mengingatkan bahwa faktor manusia tetap menjadi titik lemah terbesar dalam pertahanan dunia maya.
Oleh karena itu, setiap pengguna Gmail harus membiasakan diri untuk tidak sembarangan mengeklik tautan dalam email, terutama jika ada permintaan untuk login atau mengisi data pribadi.
Jika sampai informasi login jatuh ke tangan pelaku, dampaknya bisa sangat serius: mulai dari pencurian dana di rekening bank, pengambilalihan akun media sosial, hingga penyalahgunaan identitas yang bisa berujung pada kejahatan lain seperti penipuan daring dan pemerasan digital.
BACA JUGA:Kejahatan Siber Rugikan Dunia Rp269 Triliun, Ini Modus Paling Umum
Di era ketika informasi adalah kekayaan baru, keamanan digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Lindungi akun Gmail Anda hari ini, sebelum terlambat.***