Pendapatan: Terus Naik dari Pariwisata dan Ekosistem Mangrove
Terletak di kawasan Mandeh, Pesisir Selatan, Sungai Nyalo menawarkan kombinasi sempurna antara wisata bahari, konservasi mangrove, dan kuliner lokal. Desa ini menjadi contoh penerapan ekowisata pesisir yang ramah lingkungan.
Keberadaan hutan mangrove yang terjaga tidak hanya mendukung ekosistem, tapi juga memberi nilai tambah ekonomi melalui edukasi lingkungan dan produk olahan mangrove. Penelitian dari LIPI menunjukkan bahwa ekosistem mangrove memberikan jasa lingkungan senilai lebih dari Rp100 juta per hektar per tahun.
Desa Bukan Lagi Objek, Tapi Subjek Ekonomi Nasional
Kisah desa-desa terkaya ini membuktikan bahwa pembangunan desa tidak selalu bergantung pada dana pusat. Inovasi, pengelolaan berbasis sains, serta pelibatan masyarakat secara aktif menjadi kunci sukses mereka.
Model seperti ini juga sejalan dengan visi SDGs Desa (Sustainable Development Goals) yang dicanangkan oleh Kementerian Desa. Dengan pendekatan ilmiah dan partisipatif, desa bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.***