Bye-Bye Starlink! Eropa Siapkan Satelit Pesaing, Elon Musk Ketar-Ketir?

Bye-Bye Starlink! Eropa Siapkan Satelit Pesaing, Elon Musk Ketar-Ketir?

Bye-Bye Starlink! Eropa Siapkan Satelit Pesaing, Elon Musk Ketar-Ketir?--(Foto: easyreader.org)

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Eropa tidak mau ketinggalan! Mereka sepakat untuk membuat perusahaan layanan satelit sendiri. Keputusan ini diambil untuk melawan dominasi Starlink, perusahaan satelit milik Elon Musk (SpaceX).

Tiga perusahaan raksasa, yaitu Airbus, Thales, dan Leonardo, akan bekerja sama. Mereka akan membuat usaha patungan dengan nama sandi Proyek Bromo.

Pusatnya di Toulouse, Perancis. Rencananya, perusahaan baru ini akan mulai beroperasi pada tahun 2027. Informasi ini dikutip dari Reuters, Minggu (26/10/2025).

Pembicaraan soal Proyek Bromo sudah dimulai sejak tahun lalu. Kesepakatan ini akan menggabungkan aktivitas Thales Alenia Space dan Telespazio (milik Leonardo dan Thales), serta bisnis antariksa dan digital dari Airbus.

BACA JUGA:Redmi K90 Pro Max: Spek Gahar, Performa Ga Ada Obat, Harga Menggoda! Layak Beli?

Reuters melaporkan bahwa Airbus akan menjadi pemegang saham terbesar, yaitu 35%. Sementara Thales dan Leonardo masing-masing memiliki 32%.

Menurut sumber, akan ada pembayaran yang seimbang untuk nilai aset yang disumbangkan. Airbus nantinya akan mendapatkan kompensasi, tergantung pada seberapa baik kinerja perusahaan setelah tahun 2027.

Menteri Keuangan Prancis, Roland Lescure, mengatakan bahwa kesepakatan ini akan memperkuat kedaulatan Eropa dalam persaingan global.

Menteri Perindustrian Italia, Adolfo Urso, juga mengungkapkan hal serupa. Ia mengatakan bahwa pihaknya mendukung pertumbuhan Eropa menjadi juara untuk bersaing di kancah global.

BACA JUGA:Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia Terbaru 2025, Elon Musk Masih di Puncak

Sementara itu, CFO Thales, Pascal Bouchiat, memuji usaha baru ini. Namun, ia tetap mewaspadai persaingan di masa depan. Ia juga menjelaskan tentang penjualan triwulanan, termasuk kontrak jaringan satelit aman yang direncanakan Eropa, IRIS².

"Kontrak pengembangan pertama IRIS² tidak menghilangkan tantangan yang dihadapi industri Eropa," ungkapnya kepada wartawan.

Usaha baru ini akan mempekerjakan 25 ribu orang. Pendapatannya diperkirakan mencapai 6,5 miliar euro atau sekitar Rp 125,3 triliun.

Perusahaan pembuat satelit di Eropa sudah lama bersaing untuk menempatkan pesawat di orbit geostasioner. Namun, kehadiran perusahaan seperti SpaceX (dengan satelit Starlink di orbit rendah Bumi) membuat mereka semakin tertantang.***

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: