KELAPA KAMPIT - Upaya evakuasi korban yang masih terjebak di lokasi tambang dalam (underground) PT MCM, Kelapa Kampit diperkirakan sulit. Pasalnya, lobang yang menjadi titik awal pencarian bentuknya relatif kecil dan rawan longsor.

Meski demikian, Komandan Pos SAR Belitung, Rahmatullah Hasyim mengatakan, upaya evakuasi terhadap 2 orang penambang yang sebelumnya terjebak di lokasi IUP PT MCM itu, hingga kini masih terus dilakukan, Senin (28/6).

"Kami melakukan assessment dan hasilnya kondisi di lapangan sangat rawan karena lubangnya sendiri berbentuk S dan diameternya hanya sekitar 50-80 cm. Dinding lubang adalah tanah bebatuan yang rentan longsor dan dalam kondisi licin. Perbandingannya 70:30, artinya 70 persen sangat berisiko," terangnya kepada Belitong Ekspres.

Dikatakannya, upaya evakuasi oleh tim SAR Gabungan merupakan operasi pencarian hari kedua korban laka tambang yang terjebak di kedalaman 28 meter. Sehari sebelumnya, pencarian 2 orang korban dilakukan hingga larut malam.

Rahmat menjelaskan, pada hari kedua Tim SAR Gabungan menurunkan satu personelnya atas nama Dimas untuk masuk ke dalam lubang tersebut. Dimas berhasil masuk di kedalaman sekitar delapan meter dan di sana sudah dipenuhi oleh air.

Kemudian, ada beberapa opsi penyelamatan yang muncul. Pertama adalah menyelami lubang tersebut, namun opsi tersebut tidak bisa dilakukan mengingat kondisi lapangan yang rawan. Karena Dimas yang turun ke lapangan hanya mampu bertahan dua sampai tiga menit, setelah itu tekanan udara sudah rendah.

Opsi kedua adalah menggunakan alat berat. Namun opsi ini juga tidak bisa dilakukan karena hasil koordinasi dengan ahli, struktur tanah bisa runtuh jika opsi ini dilakukan. "Kami masih berupaya menggunakan opsi-opsi lainnya yang bisa mengevakuasi korban namun juga tetap tidak membahayakan penolong," katanya. PT MCM Masih "Bungkam"

Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi dan Personalia PT MCM, Tommy Prasetyo yang ditemui wartawan di lokasi kejadian memilih enggan berkomentar banyak. Saat ditanya, ia hanya mengatakan pihaknya masih sibuk membantu evakuasi.

"Sementara kami masih sibuk membantu untuk evakuasi. Untuk yang lain-lain belum bisa ada statement yang bisa saya kasih sementara ini," ujar Tommy.

Tommy membenarkan kejadian berada di dalam IUP PT MCM. Lagi-lagi ia enggan menjawab pertanyaan wartawan dengan alasan masih sibuk membantu Basarnas. "Kalau ini (lokasi) memang IUP MCM. Mohon maaf ya bang kita masih sibuk membantu evakuasi nanti kita akan sampaikan. Saat ini kami sibuk untuk membantu bapak-bapak dari Basarnas untuk evakuasi," ujarnya.

Rencananya, pihak MCM akan menurunkan mesin dengan kapasitas lebih besar untuk memompa air dari dalam lobang yang menjadi pintu masuk tambang underground. "Nanti siang kami akan turunkan mesin yang lebih besar lagi supaya mudah-mudahan air yang di dalam lubang bisa keluar secepatnya. Yang pasti bukan (korban) pegawai MCM," tukasnya. (msi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: